PURWOKERTO – Guna meningkatkan kualitas sekolah, Sekolah Dasar (SD) hasil dari penggabungan sejumlah sekolah di Kabupaten Banyumas saat ini membutuhkan dukungan sarana dan prasarana (sarpras) untuk mendukung kegiatan pembelajaran.
Kepala SD 1 Karangklesem Korwilcam Purwokerto Selatan, Slamet Sutrisno mengatakan, ketika sekolah sudah digabung atau regrouping, pemerintah sebaiknya perlu melengkapi dengan penyediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan sekolah.
Perlu diketahui SD 1 Karangklesem merupakan sekolah hasil penggabungan dari dua sekolah, yakni SD 1 Karangklesem dan SD 2 Karangklesem. Keberadaan sarpras ini diharapkan bisa mendukung kelancaran kegiatan pembelajaran di sekolah.
“Bagaimanapun juga sekolah yang digabung merupakan sekolah baru hasil dari penggabungan dua sekolah atau lebih, sehingga masih perlu adanya penambahan sarpras,” terangnya, Kamis (9/1).
Selain itu, menurut dia, pemerintah dan masyarakat, terutama orang tua peserta didik perlu ikut memajukan sekolah hasil regrouping. Apalagi sekolah hasil penggabungan merupakan sekolah milik pemerintah dan masyarakat.
Ia memberi contoh, saat ini meja belajar siswa di lembaganya sebagian besar masih termasuk kategori standar pelayanan minimal (SPM). Sarana pembelajaran ini masih perlu ditingkatkan.
Kemudian untuk ruang kelas, saat ini masih ada dua ruang kelas yang belum memenuhi standar nasional pendidikan. ”Idealnya ruang kelas siswa berukuran 7×8 meter. Namun kenyataannya masih ada dua ruang kelas yang ukurannya belum sesuai,” terang dia.
Kabid Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Sutikno mengatakan, pada tahun pelajaran 2019/2020 ini, terdapat belasan Sekolah Dasar (SD) negeri yang digabung. Penggabungan beberapa sekolah ini dalam rangka meningkatkan mutu sekolah dan efisiensi anggaran (H48-37)
Diskusi tentang artikel