CILACAP – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menggelar sekolah lapang gempa bumi (SLG) di Cilacap, Rabu 27 Juli 2022.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati membuka acara sekolah lapang gempa bumi itu melalui penabuhan gong dan penyematan tanda peserta.
(Baca Juga: Musim Kemarau di Cilacap Masih Sering Hujan, Ini Penjelasan Lengkap BMKG)
Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara, Setyoadjie Prayoedhy mengatakan, kegiatan itu diikuti 60 peserta. Mereka itu meliputi unsur Basarnas, TNI, Satpol PP, PMI, perwakilan SKPD, kecamatan dan desa, sukarelawan hingga masyarakat.
Pihaknya menggelar kegiatan itu sampai dengan 28 Juli 2022.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan, Kabupaten Cilacap berada di pantai selatan Jawa Tengah, dan menghadap langsung ke zona tumpukan lempeng, yaitu antara lempeng Samudera Hindia dengan lempeng Eurasia.
“Tumbukan lempeng tersebut merupakan zona pusat gempa besar atau megatrust,” kata Dwikorita Karnawati.
Dwikorita Karnawati mengatakan hal itu kepada sejumlah wartawan, di sela-sela acara.
Dukungan dari DPR RI
Menurut dia, hal itulah yang menjadi acuan untuk melakukan mitigasi, yakni upaya untuk mengurangi risiko, apabila sewaktu-waktu terjadi bencana.
“Inilah yang menjadi tujuan dari sekolah lapang gempa bumi, sehingga masyarakat sudah siap dan teredukasi dengan baik, mulai dari sarana dan prasarana maupun keterampilannya,” ujarnya.
Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti mengatakan, bahwa pihaknya mendukung agar anggaran untuk BMKG bisa lebih maksimal.
“Komisi V mendukung bagaimana anggaran (untuk) BMKG bisa maksimal, sehingga kebutuhan-kebutuhan BMKG untuk kegiatan yang akan dilaksanakan bisa maksimal, sehingga bisa meminimalisir efek-efek dari potensi bencana seperti gempabumi itu sendiri,” katanya.
Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji memberi apresiasi kepada BMKG yang telah menyelenggarakan SLG di Cilacap.
(Baca Juga: Kemarau Di Cilacap Diperkirakan Lebih Basah dan Singkat)
“Kegiatan ini tentunya sangat bermanfaat dalam rangka memberikan edukasi kepada masyarakat, sebagai upaya kesiapsiagaan mengadapi ancaman bencana alam seperti gempabumi,” katanya.
Dia mendorong kepada para peserta yang telah mendapatkan ilmu dan pengetahuan mitigasi bencana dari kegiatan sekolah lapang gempa bumi, untuk menularkan kepada masyarakat di sekitarnya. (day-6)