PURWOKERTO – Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, saat ini tengah mendistribusikan buku bacaan penambah koleksi perpustakaan Sekolah Dasar (SD). Tercatat ada sebanyak 1.081 judul buku yang didistribusikan untuk 44 sekolah.
Kabid Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Sutikno melalui Kasi Sarpras, Gunadi, kemarin, mengatakan, pengadaan buku ini menggunakan anggaran yang berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pendidikan tahun 2019.
”Untuk tahap pertama ada sebanyak 22 sekolah yang menerima kiriman buku dari pihak penerbit. Nanti untuk tahap yang kedua ada sebanyak 22 sekolah lagi yang akan menerima bantuan buku, sehingga secara keseluruhan ada 44 sekolah yang mendapatkan,” ungkapnya.
Buku-buku tersebut jenisnya merupakan buku pengayaan, buku referensi dan buku panduan pendidikan. Diharapkan keberadaan buku itu dapat menambah koleksi perpustakaan yang dimiliki sekolah.
”Buku-buku itu sudah tiba di kantor Dinas Pendidikan pada Jumat (20/9) dan Sabtu (21/9) lalu. Kemudian oleh pihak sekolah penerima bantuan buku, dilakukan pengecekan terkait kelengkapan dari isi maupun kondisi buku,” jelas dia.
Dalam pengecekan tersebut ditemukan adanya sekolah yang menerima buku dalam jumlah yang lebih, namun ada pula sekolah yang jumlah bukunya kurang. Bagi yang kelebihan buku, maka sekolah wajib mengembalikan, sedangkan yang kurang dapat mengajukan tambahan lagi.
Selain itu, lanjut dia, dalam pemeriksaan tersebut, ditemukan pula adanya buku yang kondisinya sudah rusak. Untuk buku yang rusak, maka akan diajukan ke pihak penerbit agar diganti dengan yang kondisinya tidak rusak.
Dia menambahkan, dengan adanya bantuan buku yang sumber pendanaannya menggunakan DAK ini, diharapkan koleksi buku perpustakaan di masing-masing sekolah semakin lengkap. Kondisi ini diharapkan bisa menarik minat warga sekolah, khususnya siswa dan guru untuk mengunjungi perpustakaan.
”Saat ini hampir seluruh sekolah sudah memiliki perpustakaan. Hanya saja memang ada sebagian sekolah yang ruang perpustakaannya tidak begitu luas. Meski demikian, hal tersebut dipastikan tidak mengganggu kegiatan operasional perpustakaan, sehingga sekolah tetap mendapatkan bantuan buku,” tuturnya.
Gunadi mengatakan, setiap tahun pemerintah mengalokasikan anggaran pengadaan buku bacaan untuk menambah koleksi perpustakaan. Namun untuk besaran alokasi anggarannya setiap tahun tidak sama, tergantung kebijakan dari pemerintah pusat dengan mengacu jumlah sekolah yang mengajukan usulan.
”Sekolah-sekolah yang menerima bantuan buku pada tahun ini merupakan usulan tahun lalu. Sedangkan untuk pengadaan buku tahun depan, saat ini sudah ada sekolah yang mengajukan usulan,” ujarnya. (H48-60)