PURWOKERTO-Selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), agenda kegiatan DPRD Banyumas khususnya keluar daerah ditunda, hingga pelaksanaan PPKM tersebut selesai. Selanjutnya, wakil rakyat fokus untuk mengawal dan mendukung sukses pelaksanaan PPKM di masing-masing daerah pemilihan.
“Perintah dari keua DPRD, selama PPKM ini, kegiatan luar daerah sementara ditunda, termasuk menggelar kegiatan-kegiatan rapat yang melibatkan anggota. Dan diganti dengan pemantauan-pemantauan kewilayahan,” kata Sekretaris DPRD Banyumas, Nungky Hary Rachmat, Senin (18/1).
Pemantauan ke wilayah, kata dia, ini sifatnya bisa lebih luas sebagai wakil rakyat yang mewakili konstituen dari daerah pemilihan masing-masing maupun sebagai anggota komisi DPRD (ada empat komisi-red).
Pemantauan ke wilayah, katanya, selain mengawal dan mengawasi pelaksanaan PPKM, juga menyerap aspirasi dari masyarakat maupun melaksanakan kegiatan kedewanan dalam skala kecil sebagai anggota komisi.
“Kecuali ada pengaduan masyarakat yang mengharuskan mereka untuk ke kantor, ini bisa dilakukan karena sifatnya insidental karena ini masih berskala kecil. Sedangkan yang kegiatan-kegiatan parpurna sementara ditunda dulu,” ujarnya.
Dijelaskan, selama pemberlakuan PPKM dari tanggal 11-25 Januari ini, lanjut Nungky, ada dua agenda yang sedanya sudah dijadwalkan Badan Musyawarah (Banmus) DPRD. Yakni paripurna penetapan jadwal Banmus, yang sedianya harus ditetapkan di awal bulan. Kedua rencana kegiatan luar daerah (kunja) alat kelengkapan DPRD, empat komisi.
“Tapi ini nantikita lihat sampai tanggal 25, aoakah PPKM sudah selesai atau diperpanjangan. Kalau sudah selesai langsung dilakukan perubahan jadwal Banmus (paripurna-red),” tandasnya.
Untuk di lingkungan sekretariat Dewan, jelas dia, diberlakukan kebijakan sama seperti yang diterapkan di lingkungan pemkab, yakni 75 persen bekerja dari rumah (WFH) dan 25 persen masuk kantor.
“Saya sendiri ini, sedang mendampingi ketua DPRD melakukan pemantauan pelaksanaan screening rapid antigen ke desa-desa di wilayah Kecamatan Sumbang, untuk para kormobid dan lansia di empat desa sasaran,” katanya.
(Baca Juga: 80 Desa di Banyumas Sasaran Tes Cepat Antigen Serentak )
Masih Landai
Terpisah, Bpati Banyumas Achmad Husein menyampaikan, satu minggu sejak diberlakukan PPKM hingga saat ini, tidak ada perubahan yan signifikan. Aktivitas masyarakat tetap berjalan normal. Hanya untuk malam hari relatif berkurang karena ada pembatasan jam malam.
“Kalau siang landai-landai saja, yang ada perubahan hanya untuk ASN atau PNS karena ada WFH, relatif jalan-jalan juga masih ramai,” katanya kepada wartawan saat memantau pelaksanaan screening rapid antigen massal di Kelurahan Sumampir Kecamatan Purwokerto Utara.
Karena belum ada perubahan yang signifikan, lanjut Husein, sisa waktu ke depan ini akan dilakukan evaluasi. Kendati demikian, diakui, angka kematian justru mengalami penurunan sedikit dibandingkan angka serupa pada Desember lalu.
“Ini Januari baru 18 hari sudah ada 78 positif yang meninggal. Dibandingkan Desember mungkin ada kenaikan, karena dalam satu bulan itu ada 130 kasus,” ujarnya.
Gerakan rapid antigen massal ini, jelas dia, jika ada dampak yang signifikan menekan angka kematian akibat Covid-19 atau penurunan kasus, maka kegiatan tersebut bakal lebih dimasifkkan untuk semua desa dan kelurahan.
“Kalau seminggu ke depan ini, ada perubahan terhadap penurunan angka kematian dan kasus Covid-19, maka program ini akan kita lanjutkan,” tandasnya. (aw-3)