PURWOKERTO – Senam Polanis secara massal yang di gelar BPJS Kesehatan di 5.400 titik seluruh Indonesia, termasuk di Purwokerto, berhasil memecahkan Rekor MURI.
Kegiatan itu dilaksanakan dalam rangka memperingati HUT ke-54, jatuh pada tanggal 15 Juli mendatang, bertajuk Pekan Senam Prolanis bagi peserta JKN serentak (Pekan Semangat).
Senam Prolanis massal akhirnya berhasil menyabet rekor MURI sebagai pelaksanaan senam bagi peserta penyakit kronis dengan titik lokasi pelaksanaan terbanyak se Indonesia.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Purwokerto Unting Patri Wicaksono Pribadi mengatakan, di wilayah kerjanya dilakukan di empat titik. Yakni Purwokerto, Cilacap, Purbalingga dan Banjarnegara, diikuti 2.674 peserta.
Terdiri, Kabupaten Banyumas sebanyak 1.307 peserta, Cilacap 845 peserta, Purbalingga (221) dan Banjarnegara (301).
“Untuk senam Polanis dan donor darah di Purwokerto dilaksanakan di Klinik Amanda melibatkan pegawai dan mitra serta masyarakat umum. Peserta juga antusias dan bersemangat,” katanya, Selasa (12/7/2022).
Diterangkan, pada tahun 2021, biaya yang dihabiskan untuk penyakit katastropik mencapai Rp 17,915 triliun atau 24,11% dari total biaya pelayanan kesehatan tingkat lanjutan yang dikeluarkan BPJS Kesehatan.
Karena itu, pihaknya berupaya menjaga masyarakat yang sehat tetap sehat melalui berbagai program promotif preventif.
Sementara bagi masyarakat yang berisiko menderita penyakit katastropik seperti diabetes melitus dan hipertensi, kata dia, dapat mengelola risiko tersebut melalui Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) yang juga merupakan bagian dari upaya promotif preventif perorangan peserta JKN.
Baca Juga : bpjs-kesehatan-terapkan-layanan-tanpa-kontak-fisik
“Berbagai penyakit katastropik tersebut sangat bisa dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat. Melalui kegiatan senam ini, kami ingin mempromosikan betapa murahnya dan mudahnya menjalankan hidup sehat. Dampak jangka panjangnya diharapkan bisa menekan jumlah penderita penyakit katastropik di Indonesia,” jelasnya.
Donor Darah
Masih dalam rangkaian peringatan HUT ini, lanjut dia, BPJS Kesehatan juga menggelar aksi donor darah yang melibatkan partisipasi seluruh pegawai BPJS Kesehatan di penjuru Indonesia.
Unting menuturkan, aksi kemanusiaan ini merupakan wujud kepedulian dan semangat gotong royong Duta BPJS Kesehatan dalam membantu masyarakat yang membutuhkan.
Sebelum mendonorkan darah, katanya, Duta BPJS Kesehatan wajib menjalani skrining kesehatan terlebih dulu untuk memastikan memenuhi kualifikasi sebagai calon pendonor darah.
Menurutnya, untuk menambah stok ketersediaan kantong darah bagi Palang Merah Indonesia (PMI), donor darah ini juga besar manfaatnya, seperti mencegah risiko terkena penyakit jantung, kolesterol, hingga kanker, menurunkan berat badan, serta bisa mendeteksi penyakit serius.
“Donor darah juga mendorong proses peremajaan sel-sel darah, artinya darah di dalam tubuh kita akan digantikan oleh darah baru yang lebih baik dan sehat, sehingga tubuh bisa menjadi lebih bugar dan produktif,” ujar dia. (aw-7)