Di tengah pesona alam dan budaya Jawa Tengah, tersimpan sebuah cerita panjang tentang industri gula yang dimulai dari sebuah pabrik tua di Kalibagor, Banyumas. Pabrik Gula Kalibagor, yang didirikan pada tahun 1839 oleh Sir Edward Cooke Jr., bukan sekadar bangunan tua. Ia adalah simbol awal mula industri gula di karesidenan Banyumas dan menjadi salah satu pilar penting dalam perkembangan ekonomi lokal selama era kolonial.
Awal Mula Pabrik Gula Kalibagor
Sir Edward Cooke Jr., bersama istrinya, Alida Geertruida Busselaar, adalah sosok di balik berdirinya pabrik ini. Mereka meletakkan fondasi bagi industri gula yang kelak menjadi salah satu sektor utama di Banyumas. Kedekatan Cooke dengan pabrik ini bahkan terlihat dari makamnya yang terletak di belakang pabrik, menandakan ikatan historis yang kuat antara pendiri dan lokasi tersebut.
Pabrik Gula Kalibagor bukan hanya yang pertama di Banyumas, tetapi juga yang paling lama bertahan. Catatan arsip Hindia-Belanda menunjukkan bahwa pabrik ini masih beroperasi hingga awal abad ke-20, tepatnya pada tahun 1918-1920 dan 1922. Bahkan, pada tahun 1920, pabrik ini sempat menjadi pusat perhatian akibat pemogokan buruh, yang menunjukkan betapa besar pengaruh sosial dan ekonominya di wilayah tersebut.
Dampak Ekonomi dan Sosial
Pabrik ini dimiliki oleh Maatschappij tot Exploitatie der Suikerfabriek ‘Kalibagor’, sebuah perusahaan yang didirikan pada tahun 1890 dengan modal awal 750.000 gulden dan berkantor pusat di Amsterdam. Perusahaan ini menjadi salah satu penggerak utama industri gula di Jawa, khususnya di wilayah Banyumas.
Selama bertahun-tahun, Pabrik Gula Kalibagor tidak hanya menghasilkan gula, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan memengaruhi dinamika sosial masyarakat sekitar. Pemogokan buruh yang terjadi pada tahun 1920 adalah bukti nyata betapa pabrik ini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Banyumas saat itu.
Warisan yang Tetap Hidup
Meski kini pabrik ini sudah tidak beroperasi, warisannya tetap hidup dalam ingatan dan sejarah Banyumas. Lokasi pabrik ini sekarang menjadi monumen sejarah yang mengingatkan kita akan masa kejayaan industri gula di Jawa. Bangunan tua ini juga menjadi cerminan dari pengaruh kolonial yang membentuk wajah ekonomi dan sosial di wilayah Kalibagor, Kabupaten Banyumas.
Jadi, jika Anda berkunjung ke Banyumas, jangan lupa untuk menyempatkan diri melihat langsung sisa-sisa kejayaan Pabrik Gula Kalibagor. Bangunan ini mungkin sudah tua, tetapi ceritanya tetap relevan untuk dipelajari dan diingat.