Pertanda kosongnya jiwa serta binasanya hati, adalah ketika seorang muslim sekadar mengaku beriman tetapi enggan beramal saleh….
Demikian ungkapan dari Buya Hamka yang dikutip Ketua Pimpinan Pusat Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini saat sambutan peresmian Panti Asuhan Putri Aisyiyah Ajibarang, TK Aisyiyah Pancurendang dan Tiparkidul di halaman Panti Asuhan Putri Aisyiyah Ajibarang, Minggu (16/2).
Menurut Siti Noordjannah, perkataan Buya Hamka ini masih relevan hingga sekarag bagi Aisyiyah dalam mengisi kemerdekaan Indonesia. Perempuan Aisyiyah Muhammadiyah yang bertauhid dan beriman idealnya selalu berhimpitan dengan amal saleh.
“‘Hablumminallah ini harus terpancar pada hablumminanas. Kalau kita hanya dzikir dari subuh hingga duhur saja, tentu tidak mungkin ada TK, kelompok bermain dan sebagainya. Kesepadanan iman dan amal harus benar-benar direalisasikan,” katanya.
Keseimbangan hubungan kepada pencipta dan manusia ini telah diteladankan Pendiri Perserikatan Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan. Di awal abad 20 tersebut, Ahmad Dahlan telah mendirikan rumah miskin bagi para fakir dan anak-anaknya untuk dididik pengetahuan umum dan agama.
“Rumah miskin inilah yang kini menjadi Majelis Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial. Inilah salah satu cara Muhammadiyah yang turut menjadi bagian pendiri bangsa sambil beramal saleh, bertaawun dan gotong royong. Maka berinfaklah sekuat kita,” ujarnya.
Bergerak Bersama
Terkait hal itulah, Aisyiyah didorong semakin maju dan bergerak bersama-sama dengan berbagai pihak termasuk pemerintah untuk mengisi kemerdekaan. Hal ini penting sebagaimana tema dari Muktamar Muhammadiyah Solo 1-5 Juli, yaitu “Memajukan Indonesia Mencerahkan Semesta’.
“Kaum perempuan harus maju bergerak berkolaborasi bersama untuk mengisi kemerdekaan. Karena kita mejadi bagian yang turut mendirikan bangsa dan negara ini,” jelasnya sambil mengapresiasi pembangunan Panti Asuhan Putri dan TK Aisyiyah yang dibangun mandiri oleh warga Muhammadiyah Ajibarang.
Tuan rumah kegiatan sekaligus pengasuh Panti Asuhan Putri Aisyiyah Ajibarang, Kusnaini Ahmad mengapresiasi kehadiran dari Ketua PP Aisyiyah dan jajarannya yang hadir memotivasi warga Aisyiyah dan Muhammadiyah Ajibarang. Ia juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh warga Ajibarang yang telah berpartisipasi membangun gedung Panti Asuhan Putri Aisyiyah Ajibarang.
“Pembangunan gedung di lahan 1064 meter persegi ini telah dimulai sejak pengadaan lahan hingga pembangunan gedung dua lantai ini. Kalau ditotal bisa mencapai Rp 2,3 miliar. Kalau bukan karena bantuan dan ridha Alloh hal ini tidak mungkin terbangun,” ujarnya. (Susanto-)