BANJARNEGARA – Pemkab Banjarnegara selalu berusaha menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) untuk menekan inflasi. Stabilitas harga kepokmas dinilai sangat berpengaruh terhadap laju perekonomian daerah.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Banjarnegara Singgih Haryono mengatakan, saat harga kepokmas naik terlalu tinggi akan berpengaruh langsung pada ekonomi masyarakat. Sebaliknya, saat harga anjlok, maka berdampak pada investasi.
“Kondisi harga di pasaran harus dijaga agar stabil, jika terlalu tinggi atau rendah maka akan berdampak tidak baik,” katanya, saat Rapat Koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Banjarnegara, Kamis (5/3).
Menurutnya, inflasi diperbolehkan namun ada batasnya di kisaran 3–4 persen. Jika terlalu tinggi, maka akan berat karena harga-harga menjadi tidak terjangkau. Gejolak inflasi kerap terjadi dalam siklus tahunan seperti saat jelang Lebaran, Natal dan Tahun baru. Masyarakat diharapkan berbelanja secara bijak dengan membeli barang-barang sesuai dengan kebutuhan agar ketersediaan barang tetap terjamin dan harga terjangkau.
“Salah satu penyebab terjadinya inflasi adalah panic buying saat menjelang hari-hari besar,” ujarnya.
Wakil Bupati Banjarengara Syamsudin saat memimpin rapat menyampaikan, diperlukan sinergi semua pihak agar inflasi di daerah dapat dikendalikan. Peran dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dibutuhkan dalam mengumpulkan data dan informasi kegiatan yang dilaksanakan.
“Tujuannya untuk mendukung strategi 4K, yaitu ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif,” jelasnya.
Selain itu, zonasi komoditas pertanian juga penting untuk dilakukan. Hal ini untuk menjamin kestabilan harga dan ketersediaan barang atau produk.
Sekretaris Daerah Banjarengara Indarto menyampaikan, rapat koordinasi ini dilaksanakan untuk evaluasi tingkat inflasi sampai dengan bulan Desember 2019 dan menindaklanjuti rapat TPID sebelumnya terkait pengumpulan data dan informasi kegiatan yang dilaksanakan OPD terkait.
Dalam rapat ini juga disampaikan paparan dari Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banjarnegara, Fachruddin Tri Ubajani mengenai Pertumbuhan Laju Inflasi Kabupaten Banjarnegara sampai dengan Desember 2019 dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. (K36-52)
Diskusi tentang artikel