BANYUMAS-Status hukum agama barang yang terbawa banjir di lokasi bencana alam menjadi masalah mutakhir saat ini, akan dibahas dalam <I>bahtsul masail<P> ketiga oleh Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBM NU) Banyumas, di Masjid Legawa, Bumi Perkembahan Kendalisada Kalibagor, Minggu (19/1).
Ketua LBM NU Banyumas, KH Irchamni mengatakan <I>bahtsul masail<P> merupakan ruang kajian ilmiah pembahasan <I>fiqh<P> (hukum Islam) terhadap masalah tertentu. Selain permasalahan status barang yang terbawa banjir seperti yang terjadi di Jakarta, dalam <I>bahtsul masail<P> yang diselenggarakan di masjid milik Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kalibagor itu juga akan dibahas masalah lainnya.
“Penggunaan kacamata hitam, masker anti flu, tisu basah juga saat berhaji juga akan turut dibahas, karena ada referensi tentang larangan menutup wajah bagi perempuan saat berihram. Masalah lainnya adalah hukum infak digunakan untuk kepentingan sosial dan tuan tanah yang tak menzakati tanahnya,” katanya.
Dia juga menyebutkan melalui forum <I>bahtsul masail<P> inilah, berbagai permasalahan umat ini bisa mendapatkan jawaban keagaman. Melalui ruang ilmiah <I>bahtsul masail<P> berbagai persoalan dikaji mendalam dalam musyawarah di kalangan intelektual dan kiai-kiai NU.
“Forum<I>bahtsul masail<P> juga menjadi wadah merawat tradisi intelektual di tubuh NU dalam merespon dan menjawab berbagai persoalan yang membutuhkan jawaban hukum. Ini merupakan tradisi pesantren yang sudah ada sejak dulu,” ungkapnya.
Sekretaris LBM NU PCNU Banyumas, M Sa’dullah mengatakan selain pengurus LBM NU, dalam forum tersebut juga akan hadir jajaran PCNU, pengurus Rabithah Ma’hadiyah Islamiyah (RMI), Lembaga Takmir Masjid NU, juga pengurus MWC NU, pengurus pondok pesantren, generasi muda NU, Rijalul Ansor, berbagai elemen NU lainnya se Kabupaten Banyumas. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin tiap empat bulan sekali.
“Jadi sebagaimana sejarahnya dulu forum yang menjadi tradisi pesantren ini diikuti kiai dan santri. Bahkan kajian ini sudah ada sejak sebelum Nahdlatul Ulama berdiri,” katanya.
M Sa’dullah yang akrab disapa Gus Sa’dun ini mengatakan LBM NU Banyumas terus terbuka mewadahi pertanyaan dari umat dan masyarakat umum yang menyangkut permasalahan agama. Melalui forum <I>bahtsul masail<P> inilah, LBM NU akan semakin responsif terhadap berbagai permasalahan umat yang ada dewasa ini.
“Jadi kita pasang telinga dan mata dengan terbuka lebar. Karena masyarakat juga perlu jawaban yang pasti soal hukum agama terhadap fenomena tertentu. Apalagi masalah mutakhir sekarang belum seluruhnya termuat secara eksplisit dalam kitab-kitab terdahulu,” jelasnya.(K37-)