CILACAP- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Al-Irsyad Al-Islamiyah Cilacap mendukung program pencegahan stunting Pemkab Cilacap. Dukungan itu dilakukan melalui pemberian bantuan makanan tambahan dan hibah alat ukur berat badan di Desa Kawunganten Lor, Kecamatan Kawunganten.
Ketua Tim Pengabdian Pencegahan Stunting Stikes Al-Irsyad Al-Islamiyah Cilacap, Kasron M.Kep mengatakan, Desa Kawunganten Lor termasuk daerah lokus stunting. Kejadian anak dengan stunting di desa itu, menurutnya disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti kondisi sosial ekonomi.
Faktor lain di dalamnya, lanjut dia karena kurangnya warga dalam melakukan pemantauan tumbuh kembang anaknya di Posyandu, serta kurangnya pengetahuan warga tentang pentingnya pemenuhan nutrisi ibu hamil, ibu menyusui, nutrisi anak dan balita. Kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat juga disebutnya menjadi faktor penyebab lainnya.
Menurut dia, permasalahan stunting di Desa Kawunganten Lor perlu dukungan semua pihak dan dilakukan upaya yang terus menerus. “Karena itu, Stikes Al-Irsyad Al-Islamiyyah membentuk tim pengabdian guna mengurangi kejadian stunting. Pengabdian ini dengan bantuan dana dari Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset dan Teknologi/BRIN,” kata Kasron, Selasa (28/7).
Disampaikan, pihaknya sudah melakukan sejumlah upaya mengatasi stunting di Desa Kawunganten Lor. Satu di antaranya, pemberian hibah berupa alat pengukur berat badan bayi. Bantuan tersebut diserahkan kepada kepala desa untuk kemudian diberikan ke masing-masing Posyandu.
“Mulai bulan Juli ini kegiatan posyandu sudah berjalan kembali. Jadinya, tim pengabdian di bulan Juli ini mulai melakukan pemberian makanan pendamping untuk balita dan untuk ibu menyusui saat kegiatan posyandu tersebut. Tentunya, kegiatan tersebut akan di pantau tiap bulan hingga akhir tahun ini,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya memberikan makanan tambahan berbahan dasar lokal dan makanan tambahan pabrikan. Makanan tambahan itu diberikan kepada ibu-ibu hamil yang beresiko melahirkan anak dengan stunting.
“Upaya ini perlu dilakukan secara terusmenerus untuk membiasakan warga mengkonsumsi makanan olahan berbahan dasar makanan lokal,” katanya.
Untuk membiasakan warga mengkonsumsi makanan berbahan dasar lokal, pihaknya memberikan video-video pelatihan pembuatan makanan lokal kepada kader dan perangkat desa. Video itu kemudian disebarluaskan ke warga di desa itu.
Kasron mengucapkan terimakasih atas bantuan pendanaan kepada Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset dan Teknologi / BRIN melalui Pengabdian Skema Program Kemitraan Masyarakat Tahun 2020. “Dengan kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan ibu hamil dan menyusui sehingga tidak memunculkan anak stunting baru di Desa Kawunganten Lor,” katanya. (tg-30)