PURWOKERTO – Strategi promosi even wisata Banyumas perlu diperbaiki. Pasalnya, hal ini menentukan tingkat kunjungan dan anomo masyarakat.
Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas, Saptono Supriyanto mengakui persiapan yang kurang matang berdampak pada penurunan kuantitas peserta maupun penonton ajang Banyumas Wera. Selain itu, promosi kegiatan pun kurang tergarap.
“Ya, kepastian perubahan nama even dari Banyumas Extravaganza ke Banyumas Wera juga mepet. Jadi hanya ada waktu kurang dari satu bulan untuk menyiapkan even itu,” kata dia, Selasa (17/12).
Menurut Saptono, kendati mengalami penurunan kuantitas, namun kualitas penampilan peserta mengalami peningkatan. Baik kelompok A, B maupun C mampu menampilkan kreativitasnya dalam hal kostum maupun gerak tari.
Sedangkan untuk promosi, pihaknya mengaku akan menggandeng berbagai media baik media massa maupun digital. Publikasi tersebut dilakukan jauh sebelum waktu perhelatan berlangsung.
“Untuk promosi nya kedepan akan kami tingkatkan melalui berbagai media dan akan kami lakukan lebih awal dan jauh-jauh hari,” ujarnya.
Adapun pada ajang Banyumas Wera 2019, SMPN 7 Purwokerto menjadi Juara I untuk kelompok A kategori pelajar. Lalu di urutan kedua ada SMAN Ajibarang, juara 3 SMPN 1 Purwokerto, juara 4 SMK Bhakti Purwokerto dan terakhir SMPN 2 Purwokerto.
Untuk Kelompok B, Juara 1 diraih Kecamatan Purwokerto Selatan, juara 2 Kecamatan Banyumas, juara 3 Kecamatan Kalibagor, juara 4 Kecamatan Pekuncen dan juara 5 Kecamatan Rawalo. Sedangkan kelompok C (Instansi dan umum), juara 1 PDAM, juara 2 Sanggar Seni Kalamangsa, juara 3 Oemah Mahar, juara 4 Sea Scout dan juara 5 RS Elisabeth. (K35-60)