Suara Banyumas - Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
SUARA BANYUMAS
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Suara Banyumas - Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Beranda Banyumasiana Banjarnegara

Sukarelawan Jadi Ujung Tombak saat Bencana

Kamis, 23 Januari 2020
Topik Banjarnegara
A A
SOSIALISASI: Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara Arief Rahman membuka sosialisasi tentang trauma healing dan peningkatan kapasitas sukarelawan dari Museum Gempa Prof Sarwidi Yogyakarta. (SM/Castro Suwito-52)

SOSIALISASI: Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara Arief Rahman membuka sosialisasi tentang trauma healing dan peningkatan kapasitas sukarelawan dari Museum Gempa Prof Sarwidi Yogyakarta. (SM/Castro Suwito-52)

BANJARNEGARA – Sukarelawan dinilai menjadi ujung tombak di lapangan dalam setiap peristiwa bencana. Meski demikian, terkadang peran sukarelawan ini tidak mendapat perhatian saat kondisi sedang normal.

Hal tersebut disampaikan oleh M Haidar dari Museum Gempa Prof Sarwidi Yogyakarta, saat sosialisasi kepada sejumlah sukarelawan di Pendapa BPBD Banjarnegara. Menurutnya, Banjarnegara merupakan daerah yang rawan gempa.

“Ada potensi bencana gempa, yang tidak bisa diprediksi. Bencana ini bisa terjadi sewaktu-waktu,” katanya.

BacaJuga

Mahasiswa UIN Saizu Ikuti Tradisi Tenongan Desa Derik Banjarnegara

Dok. PJ Gubernur Jateng

Daftar UMK Jawa Tengah 2024: Kota Semarang Tertinggi, Banjarnegara Terendah

Menurutnya, upaya meminimalisasi risiko bisa dilakukan dengan mitigasi bencana serta kesiapsiagaan masyarakat. Selain itu, juga perlu adanya koordinasi lintas sektoral.

“Dan tidak kalah pentingnya, kesiapan sukarelawan yang selalu menjadi ujung tombak dalam penanganan bencana,” jelanya.

Dikatakan, sukarelawan perlu mendapat perhatian meskipun saat kondisi normal. Karena itu, pihaknya akan menyelenggarakan program untuk meningkatkan kapasitas sukarelawan bencana.

“Kami dari Museum Gempa Prof Sarwidi akan melakukan pelatihan untuk sukarelawan menjadi asesor untuk pendataan bangunan tahan gempa,” katanya.

Menurutnya, melalui pelatihan itu diharapkan sukarelawan menjadi asesor bersertifikasi yang bisa melakukan asesmen bangunan tidak tahan gempa di Banjarnegara. Sehingga, dengan kompetensi tersebut tidak perlu mendatangkan asesor dari luar Banjarnegara.

“Sehingga nanti ada commercial fee, sehingga bisa memperkuat ekonomi keluarga sukarelawan,” terangnya.(K36-)

BagikanBagikanPinBagikanBagikanKirim
Sebelumnya

BPJS Ketenagakerjaan Beri Penghargaan pada Perusahaan

Selanjutnya

Penutupan Jalan untuk Car Free Day Dipertanyakan

Artikel Lainnya

Penuhi Kebutuhan Buah dan Sayur Segar, Fresh Market Hadir d Banjarnegara

Viral Video Gempa Dieng, Pemerintah: Itu Hoax!

Sorotan

Pilihan

Banyumasiana

Cerita & Jelajah

Topik

Serba - Serbi

Tren Digital

Inovasi & Teknologi
  • Profil
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Ketentun
DMCA.com Protection Status
©2025 Suara Banyumas

Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan

© 2025 Suara Banyumas

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In