PURWOKERTO – Memasuki tahun 2020, warga Kabupaten Banyumas diajak tetap optimis untuk menata kehidupan yang lebih baik, dibandingkan tahun sebelumnya.
Sedangkan tahun 2019, hasil pencapaian yang ada tetap harus bisa disyukuri, sambiil dievaluasi dan introspeksi untuk hal yang lebih baik ke depan.
Ajakan tersebut disampaikan Bupati Achmad Husen dihadapan ratusan orang yang memadati Alun-alun Purwokerto untuk menyambut malam pergantian tahun 2020, Selasa (31/12) malam.
“Kita harus optimis, tetap semangat menyongsong tahun baru. Kebersamaan, kerja bareng, kerja keras harus terus dijaga,” kata Husein.
Bupati berharap, di tahun 2020 menjadi tahun kemajuan untuk semua, semua tambah sehat, tambah rejeki yang lebih baik dari tahun kemarin untuk maju bersama.
“Semoga Banyumas menjadi lebih sejahtera, anan, tentram dan damai. Banyumas untuk semua, untuk ketentraman seluruh rakyatnya. Semua harus optimis tahun 2020 jauh lebih baik,” lanjutnya.
Malam pergantian tahun di Purwokerto yang sempat diguyur hujan, juga dihadiri wakil bupati, Ketua DPRD, Kapolresta, Komandan Kodim 0701.
Dalam acara tersebut, tidak ada simbolisasi meniup terompet bersama-sama, seperti halnya tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun ini membuyikan terompat saat pergantian tahun baru dilarang, sehingga jarang sekali warga yang melakukan itu.
Namun kembang api dengan harga yang mahal tetap bebas diperjualbelikan. Simbolisasinya diganti dengan pemukulan kentongan bersama-sama oleh Forkompinda, lalu disambut pesta kembang api.
Warga yang memadati ruang publik tersebut menyambut dengan histeria dan tepuk tangan. Untuk pembacaan doa, dipimpin oleh empat pemuka agama.
Untuk perwakikan Agama Islam dipimpin Ahksin Aedi, pelaksana harian Kemenag Banyumas. Untuk Agama Kristen oleh Irawan Chrismiyanto, Agama Katholik dipimpin Hieronimus Soedjarwo dan Agama Budha dipimpin Bante Ditti Santana. Untuk acara hiburan, diisi musik pop dan dangdut berakhir dengan doa dan penyalaan kembang api.(G22-37)