PURWOKERTO – Di saat kehidupan sosial kemasyarakatan dan aktivitas perekonomian mulai menggeliat, Pemkab Banyumas dan tim Gugus Tugas Covid-19, memilih memperpanjang lagi masa tanggap darurat penanganan Covid-19.
Perpanjangan masa tanggap darurat sebulan lagi, ini diputuskan dalam rapat koordinasi rutin di Pendapa Sipanji Purwokerto, dipimpinan Bupati Achmad Husein, Senin (29/6). Rapat itu, di antaranya mendengarkan paparan dari tim Unsoed, yang meneliti soal penyebaran Covid-19.
Alasannya, kendati pencegahan dan penanganan Covid-19 di Banyumas dianggap sudah terkendalidan membaik, namun belum menjamin bisa masuk pada kondisi normal.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Sadiyanto, usai mengikuti rapat mengatakan, darurat Covid-19 diperpanjang hingga 31 Juli, karena masih ditemukan kasus pasien terkonfirmasi positif. Selain itu, katanya, angka produksi virus (RT) di Banyumas masih di atas angka satu. Untuk bisa masuk normal, angkanya harus dibawah satu.
“Sampai hari ini (Senin) yang masih dirawat ada enam pasien. Totalnya positif kan ada 77 orang, yang sudah sembuh ada 66 sembuh, meninggal ada empat. Dari Kamis pekan lalu sampai sekarang tidak ada tambahan (kosong),” jelasnya.
Dia mengatakan, pengendalian sudah semaksimal mungkin dilakukan. Namun untuk memenuhi syarat bisa ke normal atau tidak lagi disebut zona merah, harus dilakukan sampling swab massal dulu, minial 4 ribu orang.
“Ini yang rencananya baru akan kita mulai Rabu besok. Alat-nya sudah ada di Margono dan di Unsoed, tapi kemampuan alat tersebut membaca hasil swab sehari antara 150-200 saja,” katanya.
Jika hasil swab massal nanti, lanjut Sadiyanto, masih banyak ditemukan yang positif, sehingga kondisi normal belum bisa diterapkan. Swab masaal ini sebagai data dukung, tahap awal akan difoksukan ke pasar-pasar dan ASN maupun anggota DPRD.
“Pasar kan tempat kerumuman dari berbagai lapisan masyarakat, kemudian ASN diprioritaskan yang tugas lapangan. Jika dalam perjalanan satu bulan ke depan,” jelas dia.
Dipertengahan bulan atau tiga minggu kosong terus (tidak ada temuan positif lagi), yang dirawat juga tidak ada dan angka produksi virus turun dibawah angka satu, maka tanggap darurat bisa dicabut lagi.
Makin Diperketat
Kepala Dinas Perhubungan, Agus Nur Hadie mengatakan, dengan diperpanjang masa tanggap darurat ini, maka pengendalian masyarakat akan diperketat lagi.
“Dengan berbagai aktivitas sudah dibuka, seperti pasar sudah ramai, pariwisata juga mulai dibuka, anak-anak kuliah sudah masuk maupun kerumuman orang seperti yang punya hajatan sudah diperbolehkan, kemungkinan penyebarannya naik lagi. Makanya bupati memilih memperpanjang lagi,” katanya.
Terkait hal itu, lanjut Agus, pengendaliannya akan ditingkatkan dengan melibatkan Dishub, Kesbangpol, Satpol PP dan Dinkes. Untuk pembatasan jalur dan blokade ruas-ruas jalan tertentu, katanya belum bisa dibuka sepenuhnya.
Beberapa rus jalan seperti Jl Prof Suharso, Jl dokter Angka sudah dibuka. Sedangkan ruas jalan menuju kawasan Alun-alun Purwokerto, dan titik keramaian dan kerumunan ditutup mulai pukul 20.00 sampai 6.00. Seperti Jl Merdeka, Jl Jenderal Soedirman dari perempatan Srimaya, ke arah barat sampai pertigaan Sawangan. (G22-3)