WANAREJA – Tani hortikultura berupa buah naga, sejauh ini cukup berkembang di sejumlah wilayah Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap, terutama Desa Majingklak.
Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Wanareja, Surur Hidayat mengatakan, tani buah naga di desa itu luasnya sudah mencapai 20 hektare. Penanamannya tersebar di lahan-lahan petani, dengan luasan yang berbeda satu dan lainnya.
“Untuk musim panennya, itu setahun bisa tiga kali. Tapi panen rayanya dalam bulan-bulan Januari-Februari. Jadi saat-saat sekarang ini lagi panen,” kata Surur Hidayat, Minggu (16/2).
Untuk hasil produksinya, lanjut Surur tidak sama antara satu tanaman dengan lainnya. Namun secara umum, tani buah naga di sana mampu menghasilkan 20 ton per hektare.
“Produksi buah naga di sana cukup bagus, karena kondisi lahan yang cocok. Petaninya juga aktif melakukan perawatan,” kata dia.
(Baca Juga: Petani Majingklak Lirik Usaha Pengolahan Produk Hortikuktura)
Sebanding dengan hasil produksi, buah naga Majingklak diminati oleh konsumen di dalam dan luar daerah. “Konsumen perorangan dari sekitar wilayah Kecamatan Wanareja. Banyak juga yang dari Kota Banjar, Jabar,” kata dia.
Sementara itu, di tingkat lokal, buah naga asal desa itu banyak dijual di pasar tradisional hingga penjual buah. Seorang penjual buah di kompleks Pasar Desa Karangpucung, Kecamatan Karangpucung, Agus mengatakan, harga jual buah itu tidak selalu sama tiap waktunya.
“Sekarang-sekarang ini, harga jual buah naga saya jual Rp13.000-Rp 15.000 per kilogram,” katanya, baru-baru ini. (tg-60)
Diskusi tentang artikel