WANAYASA – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Wanayasa selama 3 hari, menyebabkan longsor di tanjakan Sikelir, Dukuh Clibikan, Desa/Kecamatan Wanayasa, Jumat (3/1). Material longsor sekitar 40 meter kubik menutup akses Wanayasa-Dieng.
Camat Wanayasa Yogo Pramono menyatakan, hujan deras mengguyur wilayahnya sejak 1 Januari lalu. Kondisi tersebut menyebabkan longsornya tebing setinggi 15 meter di tepi tanjakan Sikelir sekitar pukul 15.30.
“Ada rumpun bambu yang longsor dengan material tanah dan menutup jalan,” katanya.
Dikatakan, tutupan material longsoran sekitar 40 meter kubik tersebut menyebabkan rusaknya saluran drainase dan menutup total akses Wanayasa menuju Dieng untuk semua jenis kendaraan. Sehingga akses sementara dialihkan lewat Karangkobar – Pejawaran.
“Kalau dari Banjarnegara sebenarnya lebih dekat, dan jalannya sudah bagus,” jelasnya.
Yogo mengatakan, proses pembersihan material longsoran dilakukan agar lalu lintas kembali normal. Proses tersebut melibatkan petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Deswantana, Destana Tempuran, RAPI, MDMC, Sigap dan warga setempat.
“Kami perkirakan malam hari sudah bisa dilalui kendaraan,” jelasnya.
Yogo mengimbau kepada pengguna jalan untuk selalu berhati-hati saat melintas di jalur tersebut. Mengingat kondisi tanah yang labil dan rawan terjadi longsor saat turun hujan.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara Arief Rahman mengatakan, ada sejumlah titik jalan yang rawan longsor. Untuk ruas jalan nasional, titik rawan longsor berada di sepanjang Sigaluh – Tunggoro, karena badan jalan berada di bawah tebing curam. Sedangkan jalan provinsi ruas Banjarnegara-Karangkobar-Wanayasa-Dieng juga ada beberapa titik rawan longsor. Anara lain di tanjakan Paweden dan Slatri Kecamatan Banjarmangu.Selanjutnya di ruas Karangkobar-Wanayasa-Dieng terdapat di tanjakan Sikelir dan sebelum Gembol. (K36-52)