PURWOKERTO – Tahun 2020, Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas, menargetkan salah satu agenda wisata masuk pada Kalender Wisata Nasional. Even wisata yang dibidik yakni Festival Kentongan.
Kepala Dinporabudpar Banyumas, Asis Kusumandani mengemukakan, agenda wisata yang masuk pada kalender wisata nasional tentu sangat membantu promosi pariwisata daerah. Hal ini perlu mendapat dukungan dari semua pihak.
“Festival Kentongan ini kan belum ada di daerah lain dan unik. Ini perlu didukung bersama-sama agar masuk sebagai kalender wisata nasional,” ujarnya, Kamis (29/11).
Dia mengaku banyak belajar saat mengunjungi Kabupaten Cirebon. Salah satunya terkait pengembangan pariwisata, pengelolaan even serta pengemasan budaya setempat sebagai pendukung wisata.
Asis berharap, dua tahun mendatang, Festival Kentongan yang merupakan ikon even budaya Banyumas dapat naik status sebagai agenda wisata nasional.
Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas membidik wisatawan dari wilayah Pantai Utara Jawa. Mereka berencana menggandeng biro perjalanan wisata untuk menggenjot kunjungan.
Adapun kunjungan ke Cirebon ini, selain untuk belajar pariwisata pihaknya juga menyertakan sejumlah pelaku wisata untuk mempromosikan destinasi wisata di Banyumas.
“Wisatawan dari Pantura adalah salah satu pasar yang cukup menjanjikan. Baturraden masih menjadi pilihan utama dan cukup populer di Cirebon,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporbudpar) Kabupaten Cirebon, Khaidir mengakui, Baturraden merupakan destinasi paling populer di masyarakat Cirebon. Bahkan, kalangan pelajar juga kerap berkunjung ke destinasi wisata di lereng Gunung Slamet ini.
Panjat Tebing
“Saya pernah tanya ke mereka, ternyata hampir semua pernah ke Baturraden,” ujarnya
Khaidir mengatakan, saat ini pihaknya tengah mengembangkan wisata sejarah, pantai, belanja batik serta menggali potensi wisata alam.
“Yang sedang kita kembangkan, namanya objek wisata alam Batu Lawang. Sudah beberapa even sudah digelar seperti olahraga panjat tebing dan pesta budaya untuk mengangkat potensi wisata di bekas kawasan pabrik semen itu,” katanya.
Selain itu, dia juga mulai melakukan penataan kawasn mangrove dan sungai untuk aktivitas wisata. Sementara ajang Nadran Gunung Jati, juga sudah dimasukkan sebagai kalender wisata nasional.
“Menurut penilaian dari pusat maupun propinsi bahwa satu-satunya yang mudah diangkat sesuai kriteria yang ada yaitu di Gunung Jati sudah 2 tahun dijadikan event nasional. Mudah-mudahan tahun 2019 juga ini ada support dari Kementerian Pariwisata untuk menggelar Pawai Budaya Cirebon tersebut,” tuturnya.(K35-60)