MAJENANG – Tebing setinggi 20 meter yang menjadi lokasi penambangan galian tanah di Desa Bener, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Minggu (26/1) siang longsor.
Tanah tebing yang longsor kemudian menimbun jalan kabupaten wilayah setempat. Kepala UPT BPBD Majenang, Edi Sapto Priyono mendata, timbunan longsoran tanah di ruas jalan dengan ketebalan sekitar 50 sentimeter.
“Tebing di lokasi itu setinggi 20 meter, longsor dan sempat mengenai badan jalan kabupaten di desa Bener dengan panjang longsoran sekitar 10 meter, lebar 3 meter, dan ketebalan sekitar 50 sentimeter,” kata Edi Sapto Priyono saat dikonfirmasi SuaraBanyumas.
Disampaikan, longsornya tebing tersebut diperkirakan akibat kondisi tanah yang labil. Guyuran hujan dalam beberapa waktu terakhir ini, disebut olehnya menjadi pemicu lain.
“Dari pengecekan yang dilakukan petugas, sudah dilakukan pembersihan material yang menutupi jalan. Pembersihan dengan tiga alat berat milik proyek yang ada di lokasi tersebut,” kata dia.
Pihaknya memastikan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Walau demikian, kejadian mengakibatkan kerugian material. “Untuk kerugian ditaksir sekitar Rp 3.000.000,” kata dia.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat dan pengguna jalan untuk lebih berhati-hati.
Kepala Desa Bener, Ruslan membenarkan adanya bencana longsoran tanah tebing tersebut. Saat dikonfirmasi, Senin (27/1), dia memastikan bahwa dampak longsoran tanah tebing di jalan sudah selesai ditangani.
“Longsoran sempat mengenai jalan. Kemudian langsung dilakukan pembersihan menggunakan tiga alat berat milik di sana. Jadi sekarang jalan sudah dipastikan aman dari gangguan longsoran, karena dari kemarin penanganan sudah selesai,” katanya. (tg-60)
Diskusi tentang artikel