PURWOKERTO – Tebing setinggi 16 meter dengan panjang 200 meter di tepi Sungai Pelus Kelurahan Arcawinangun, Kecamatan Purwokerto Timur, Banyumas longsor, Kamis (17/12) sekira pukul 17.00.
Tanah longsor ini menyebabkan delapan rumah milik warga RT 4 RW 4 terancam. Bahkan, empat rumah sebagian kamar mandi dan dapur terbawa tanah longsor. Kini, delapan pemilik rumah mengungsi. Tidak ada korban jiwa dalam bencana ini.
Menurut Pundi Wahyu Jatmiko (52), tanah longsor terjadi ketika hujan deras sore hari. Arus Sungai Pelus yang deras juga mengakibatkan erosi pada tebing. Bencana tanah longsor merupakan bencana susulan setelah pekan lalu juga terjadi longsoran atau erosi pada tebing akibat gerusan aliran sungai.
“Sungai banjir. Aliran sungai menghantam ke tebing. Saya sedang duduk tiba-tiba mendengar suara gemuruh bangunan dan tanah ambruk ke sungai,” tuturnya saat ditemui di rumahnya, Jumat (18/12).
Tanah dan bangunan dapur seluas 2,5 x 3 meter milik Narsiti (62) longsor dan terbawa Sungai Pelus. Kemudian, rumah milik Darmo (70) separuh dari tanah bangunan semi permanen ukuran 5 x 4 longsor dan terbawa aliran sungai.
(Baca Juga : Tangani Longsor Sigaluh, Bupati Turun Langsung)
Kemudian enam rumah lain dekat sungai yang terlintasi aliran Sungai Pelus longsor dan terbawa arus sungai. Keenam rumah tersebut milik Trimoro (68), Kusworo (66), Sunanto (45), Sabar (49), Kusnanto (55) dan Harno (70). Seluruh rumah warga terdampak berada di wilayah RT 4 RW 4.
Rumah Pundi juga terancam bencana tanah longsor karena berada di tepi sungai. Bahkan, dirinya tidak berani memakai dapur dan kamar mandi. “Tanah di bawah air lunak sekali, jadi kalau terus tergerus aliran sungai kemungkinan tebing bisa ambrol lagi,” kata dia.
Dia menambahkan, akibat bencana tanah longsor sembilan kepala keluarga semalam terpaksa mengungsi untuk mengantisipasi longsor susulan dan keselamatan jiwa.
“Penanganannya baru diungsikan. Harapan saya kalau bisa ada relokasi karena aliran sungai deras sedangkan rumahnya dekat sungai,” katanya.
Sabar, warga yang rumahnya terdampak tanah longsor mengaku saat ini di Wisma Kencana. Sesuai arahan dari petugas Polsek Purwokerto Timur, ia bersama keluarga lain mengungsi ke tempat lebih aman untuk mengantisipasi bencana susulan.
“Kami mengungsi di Wisma Kencana daripada menanggung risiko, tapi barang-barangnya masih di sini,” katanya. (jil-1)