PURWOKERTO – Permasalahan sampah plastik yang telah menjadi isu global, menjadi salah satu perhatian Qyta Trans. Di tengah keseriusannya dalam meningkatkan kinerja dan layanan, keluarga besar Qyta Trans turut mengkritisi persoalan sampah plastik.
Ketua panitia acara Risno mengatakan, kritik yang dimaksud adalah dengan saling mengingatkan masalah tersebut di internal perusahaan. Sekaligus mengajak seluruh jajaran untuk mendukungnya dengan menggunakan tumbler atau botol air minum yang bisa digunakan berulang.
“Lebih banyak lagi, kami pun mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Ini adalah tanggung jawab bersama,” katanya, Kamis (28/11).
Ajakan tersebut disampaikan saat perusahaan bergerak di bidang jasa transportasi antarkota itu melaksanakan syukuran di usia delapan tahun. Sebuah perjalanan yang cukup panjang untuk sebuah perusahaan di tengah persaingan bisnis yang ketat.
Dikatakannya, selain seremonial singkat sebagai refleksi dan ungkapan rasa syukur atas pencapaian Qyta Trans hingga saat ini, juga sebagai ajang kampanye di lingkungan perusahaan untuk mendukung program minimlaisasi sampah plastik dengan menggunakan tumbler.
Sementara itu, Founder dan CEO PT Qyta Trans Group, Gusman Fitra, menambahkan, usia delapan tahun bukanlah wakltu yang singkat untuk sebuah bisnis.
Banyak perusahaan yang umurnya hanya setahun atau dua tahunan sudah tutup. Namun, Qyta Trans masih terus eksis hingga kini hampir melewati masa repelita kedua.
“Memang berat untuk bisa survive dan berkembang, namun kami buktikan bahwa kami bisa melewatinya dengan baik. Suka duka menjadi bagian tak terpisahkan dalam membangun bisnis ini,” katanya. (H60-20)