MAJENANG – Teknologi tumpangsari tanaman pangan, dikenal turiman berkembang di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap. Para petani di sana telah banyak memadukan berbagai komoditas dalam penanaman, mulai dari padi, kedelai hingga jagung.
Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Majenang, Tasrini mengatakan, pengembangan teknologi itu sejauh ini dikembangkan di lahan kering. Lahan itu utamanya berada di tanah milik PTPN yang merupakan garapan petani.
“Masing-masing di Desa Pahonjean, Mulyadadi dan Mulyasari,” kata Tasrini saat dikonfirmasi SuaraBanyumas, Senin (27/1).
Tumpangsari itu, lanjut dia berupa perpaduan tanaman jagung dan kedelai dalam satu lahan. Perpaduan tanaman itu ditanam dalam bulan Juni-Juli tahun 2019 seluas 75 hektare.
Kemudian pada musim hujan ini, petani memadukan tanaman jagung dan padi. Luasannya sama, yakni 75 hektare.
“Padinya varietas Situbagendit, dan tentunya gogo karena di lahan kering,” kata dia.
Dilanjutkan, tumpangsari jagung dan padi sudah ditanam sejak kisaran bulan Oktober 2019 lalu. Karena itu, saat ini petani mulai bersiap menyambut musim panen.
“Untuk tanaman jagung usianya kisaran 70-80 hari. Sedangkan untuk padi Situbagendit usia setelah tanamnya kisaran 90-95 hari,” kata dia.
Dari segi hasil, lanjut dia penanaman dua jenis tanaman lebih untung. Artinya, petani mendapatkan tambahan hasil.
“Terpenting pemeliharaanya harus intensif. Yakni dari penyiangan pemupukan sampai pengendalian hama dan penyakit,” kata dia.
Lebih lanjut disampaikan Tasrini, pengembangan teknologi tumpangsari tanaman pangan, atau disingkat turiman bukan yang pertama di Majenang. Pada pengujung tahun 2018, petani sudah mulai merintis program itu.
”Perintisan teknologi turiman dari Kementan bersama pihak terkait, di Kecamatan Majenang sudah dilakukan pada pengujung tahun 2018,” kata dia.
Selain tiga desa itu, lanjut dia tani palawija juga dikembangkan di desa lain di Majenang. Dia menyontohkan pengembangan tani palawija di Desa Cilopadang.
“Di Cilopadang ada yang monokultur, ada juga yang tumpangsari dengan kacang tanah. Itu kerja sama dengan Perhutani, karena lahan milik Perhutani,” kata dia. (tg-60)