PURWOKERTO – Tren kasus warga yang terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Banyumas naik terus tiap bulannya. Untuk November ini, diprediksi angka akan meningkat lagi, mengingat sekarang muncul klaster penyebaran lewat keluarga.
“Dari laporan yang masuk, di bulan November ini, tiap hari ada yang terkonfirmasi positif. Sampai saat ini total sudah 93 kasus. Ini baru berjalan satu minggu lebih,”kata Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Banyumas, Sadiyanto, Senin (9/11), usai rapat evaluasi penanganan Covid-19, di Pendapa Sipanji Purwokerto.
Sadiyanto menggambarkan, pada tanggal 1 November sudah muncul 6 kasus, terkonfirmasi positif. Kemudian tanggal 2 ada 6 kasus, tanggal 3 ada 9 kasus, tanggal 4 ada 23 kasus, tanggal 5 ada 15 kasus, tanggal 6 ada 6 kasus, tanggal 7 ada 10 kasus, dan tanggal 8 ada 18 kasus.
Dia mengungkapkan, angka positif tiap bulan ada kecenderungan naik. Bahkan tiga bulan terakhir kenaikannya cukup melonjak. Diawali pada bulan Maret hanya ada 4 kasus positif. Kemudian April 38 kasus, Mei 23 kasus, Juni 12 kasus, Juli 117 kasus, Agustus 116 kasus.
“Ini masuk September meningkat tajam sampai 254 kasus, Oktober 235 kasus, dan November sampai dengan tanggal 8 ada 93 kasus,” ujarnya.
(Baca Juga : September, Kasus Positif Covid Tertinggi di Banyumas)
Bupati Banyums Achmad Husein mengaku, pihaknya sudah berusaha maksimal untuk menekan angka positif Covid-19, jika melihat tingkat kesembuhan juga makin tinggi. Namun pada bulan ini, ia merasa heran, karena hampir tiap hari ada laporan pasien terkonfirmasi positif.
“Dari angka-angka yang ada, bukannya turun, malah makin lama semakin besar. Ini artinya, positivity ratenya ini semakin besar. Ini bisa diketahui dari yang dulu itu positivity ratenya berkisaran antara 2 dan 3 sekarang sudah 4,” katanya.
Bupati mengatakan, saat angka positifity rate sudah menginjak 5, ini berarti sudah di atas ketentuan WHO dan standar standar nasional. Jika melihat data tersebut, katanya, Banyumas masih dalam risiko ringan seperti yang disampaikan pihak provinsi.
“Tapi kalau melihat kondisi riil di lapangan di sini (Banyumas-red), sebetulnya kita tidak hanya berisiko ringan, tetap berat karena positivity ratenya tinggi,” kata Bupati. (aw-1)