PURWOKERTO – Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jateng turun ke lokasi kebakaran Pasar Wage Purwokerto, Selasa (22/9/2020) . Tim beranggotakan empat personel melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) guna mengetahui penyebab terjadinya kebakaran.
Kapolresta Banyumas Kombes Whisnu Caraka melalui Kasat Reskrim AKP Berry ST di lokasi terjadinya kebakaran mengatakan, tim Labfor Polda Jateng melakukan olah TKP dengan memeriksa beberapa titik yang diduga menjadi sumber terjadinya kebakaran.
“Berapa lama tim melakukan pemeriksaan tergantung dari hasil olah TKP. Tim dari Labfor tentunya akan memperdalam hasil olah TKP untuk mengetahui penyebab terjadinya kebakaran,” jelas Berry.
(Baca Juga : Pasar Wage Purwokerto Kebakaran Lagi)
Seperti diberitakan Pasar Wage yang merupakan pasar terbesar di Kabupaten Banyumas, Senin (21/9/2020) dinihari menjelang subuh, kebakaran. Belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya kebakaran tersebut. Akan tetapi kobaran api diketahui pertama dari lantai satu Blok B.
Pantaun SuaraBanyumas di lokasi, tim yang datang ke Pasar Wage sekitar pukul 09.00 bersama Tim Inafis Satreskrim Polresta Banyumas, terlebih dahulu meminta keterangan sejumlah saksi. Diantaranya adalah petugas keamanan pasar dan dari UPTD Pasar Wage.
Usai meminta keterangan sejumlah saksi, tim labfor bersama tm Inafis Satreskrim Polresta Banyumas melakukan pemeriksaan di lokasi kebakaran, Blok B lantai 1. Di lokasi ini anggota tim Labfor melakukan pemeriksaan sejumlah titik yang kuat diduga sebagai awal munculnya api.
Melakukan Penyelidikan
Kasatreskrim Polresta Banyumas AKP Berru menambahkan pihaknya juga sudah melakukan penyelidikan sejak Senin (21/9/2020). Sejumlah saksi yang mengetahui awal mula kebakaran, petugas PLN, pemadam kebakaran, petugas keamanan pasar, pedagang sudah dimintai keterangan.
“Sudah ada 10 orang saksi yang dimintai keterangan. Dari keterangan sejkumlah saksi, menyebutkan kalau api pertama kali diketahi berasal dari lantai 1. Saat diketahui api sudah cukup besar,” katanya.
Meski api diketahui pertama kali muncul dari lantai 1, kata Berry, Tim Labfor tidak menutup kemungkinan untuk melakukan pemeriksaan di lantai 2. Pemeriskaan di TKP tergantung kebutuhan untuk mendapatkan bahan yang cukup guna mengetahui penyebab terjadinya kebakaran.
“Berapa lama hasilnya akan diketahui, kita tidak bisa menentukan. Tergantung berapa lama Tm Labfor menganalisis hasil olah TKP berdasar barang bukti dan keterangan saksi,” imbuh Berry.
Kerugian Masih Dihitung
Berapa besar kerugian materi yang ditimbulkan akibat kebakaran Pasar Wage Blok B yang terjadi pada Senin (21/9/2020) dinihari, masih dihitung.
Akan tetapi berdasarkan data yang diterimanya, kata Berry, kebakaran telah menyebabkan kerugian beberapa kios dan los di lantai 1 dan 2 Blok B dilalap api.
Rinciannya, katanya, di lantai 1 ada deretan kios C 1 – 13 yang terbakar 11 kios, dan kios E 1-17 ada 16 kios yang terbakar sehingga total kios di lantai 1 ada 27 kios yang terbakar. Los B 1-9 atau sembilan los terdiri 108 petak dengan 34 pedagang yang aktif.
Kemudian di lantai 2, di sayap selatan ada 19 kios dan 16 los terdiri atas 65 pedagang aktif dan 45 pedagang non aktif .
Berdasar pantuan di lapangan, sejumlah pedagang yang kehilangan lapak dan barang dagangannya, sebagian datang ke pasar tetapi hanya duduk-duduk ngobrol dengan sesama pedagang yang mengalami nasib sama, lapak atau kiosnya berikut barang dagangannya ludes dilalap api.
Sementara untuk Blok lain yang tidak terbakar, aktifitas jual beli masih berjalan seperti biasa. Untuk Blok B lantai 1 dan lantai 2 yang terbakar sementara tutup. (G23-1)