PURBALINGGA– Dalam upaya meningkatkan produksi budidaya jamur tiram, UD Agro Jamur Penolih, yang berlokasi di Kaligondang, Purbalingga, telah mengikuti pelatihan tentang penerapan teknologi Internet of Things (IoT). Pelatihan ini berlangsung pada 13 dan 14 Oktober 2024, yang merupakan program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemenristekdikti) bekerja sama dengan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Purwokerto.
Tim dari UNU Purwokerto terdiri dari Anri Kurniawan, S.TP., M.Sc. dari Prodi Teknik Pertanian dan Biosistem, Herdian Farisi, S.P., M.M. dari Prodi Manajemen, serta Ratna Dwi Hirma Windriyati dari Prodi Agroteknologi. Mereka telah memberikan sosialisasi mengenai implementasi teknologi IoT untuk memaksimalkan produksi jamur tiram melalui penggunaan alat-alat berbasis IoT.
Dalam pelatihan ini, Anri Kurniawan menjelaskan teknologi Smart Steamer, yang digunakan untuk memantau suhu dalam proses sterilisasi baglog menggunakan sensor termokopel. Suhu dapat dipantau melalui layar LCD dan aplikasi smartphone Blynk. Alat ini memberikan notifikasi jika suhu mencapai di atas 120°C atau turun drastis, menandakan bahan bakar gas habis.
Pada hari kedua, tim memberikan simulasi kerja alat Smart Steamer yang dirancang untuk menjaga suhu tetap stabil selama delapan jam pada suhu di atas 100°C. Teknologi ini diharapkan dapat memastikan proses sterilisasi berjalan optimal.
Selain itu, teknologi IoT juga diterapkan dalam pemeliharaan jamur tiram di kumbung (ruangan budidaya). Alat Smart Humidifier digunakan untuk menjaga suhu dan kelembaban optimal di dalam kumbung, dengan pengendalian melalui smartphone yang juga dapat diatur melalui Google Assistant. Smart Humidifier ini menggunakan fogger ultrasonik yang menghasilkan kabut untuk menjaga kelembaban dan suhu pada kisaran ideal 25-28°C, mencegah penyakit dan kegagalan panen akibat suhu ekstrem.
Dengan penerapan teknologi IoT ini, diharapkan produksi jamur tiram di UD Agro Jamur Penolih dapat meningkat secara signifikan. Program PKM ini juga diharapkan mampu memberikan nilai tambah bagi mitra usaha melalui pengelolaan yang lebih efisien, mulai dari produksi, pengemasan, hingga pemasaran yang optimal.