BANJARNEGARA – Tim sukarelawan dari Banjarnegara memasang alat peringatan dini Elwasi untuk mendeteksi longsor susulan. Alat ini dapat membantu penanganan bencana longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Tim beranggotakan 5 sukarelawan, antara lain Andri Sulistyo sebagai ketua rombongan, Darsono Gondrong pencipta Elwasi, Usman dari RAPI Banjarnegara, Hambali dari Banser Banjarnegara dan Ilham dari PMI Banjarnegara. Mereka diminta khusus oleh Basarnas untuk memasang Elwasi di lokasi bencana untuk mendeteksi terjadinya longsor susulan.
Andri mengatakan, saat ini operasi pencarian korban masih terus dilakukan oleh tim gabungan di bawah komandi Basarnas. Sedangkan tim sukarelawan dari Banjarnegara, diminta dukungannya untuk memasang Elwasi yang dimiliki Banjarnegara.
“Basarnas Jabar menghubungi langsung inventor Elwasi, diminta dukungannya untuk memasang di lokasi bencana,” katanya, Senin (18/1).
(Baca Juga: Elwasi, Pemenang Utama dan Favorit Krenova Jateng)
Dikatakan, alat serupa pernah di pasang di Sumedang saat kejadian longsor tahun 2018. Sejak dipasang, alat tersebut berfungsi dan mampu memberikan peringatan saat akan terjadi longsor. Elwasi berfungsi untuk mendeteksi pergerakan tanah di atas bukit dan memberikan peringatan berupa suara sirene.
“Setiap pergeseran tanah 5 cm, akan mengeluaran sirene sebagai peringatan,” jelasnya.
Andri menuturkan, saat ini Elwasi dipasang di satu titik di Desa Cihanjuang setelah melalui koordinasi dengan tim ahli Badan Geologi. Elwasi dipasang di atas mahkota longsor dengan bantuan Basarnas, sukarelawan dan warga setempat. Setidaknya, sekitar 30 rumah sudah dikosongkan karena ada potensi terjadi longsor susulan.
Ditambahkan, Elwasi merupakan kependekan dari Eling Waspada lan Siaga. Elwasi hanyalah satu perangkat dari upaya untuk mitigasi bencana dengan tujuan untuk mengingatkan agar semua pihak selalu mengenali potensi bencana di wilayahnya masing-masing. (cs-2)