BANJARNEGARA – Tim-tim tuan rumah mendominasi Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Pencak Silat PSHT Banjarnegara Cup XI, di indoor tenis Pemkab setempat, yang berlangsung Minggu-Rabu (15-18/12). Semua gelar juara umum di tiga kelompok umur (KU) dijuarai klub setempat, tim dari luar daerah menduduki peringkat II dan III.
Event tersebut mempertandingkan KU usia dini, pra remaja dan remaja. Di usia dini, juara umum I PSHT Ranting SMP 3, runner up SMP 2 Punggelan (keduanya Banjarnegara), dan III Tim Taman Mini, Jakarta. KU pra remaja I SMP 3 Banjarnegara, II SMP 2 Karangmoncol, Purbalingga, dan III tim Polres Pemalang. Usia remaja peringkat I SMK Bawang, II SMA 1 Klampok (keduanya Banjarnegara), dan III tim dari Kabupaten Surakarta.
Ketua Panpel, Bayu Mehendro menjelaskan, Kejurnas diikuti 487 pesilat, dari 27 kabupaten/kota. Peserta terjauh dari Jakarta dan Sumatera Utara. Event itu memperebutkan Piala tetap PB PGRI Pusat, Piala bergilir Dindikpora Banjarnegara, piala dari Kodim 0704 untuk pesilat terbaik putra dan putri.
“Kejuaraan ini sukses, target 400 peserta terlampaui,” ujar Bayu.
Acara itu akan digelar rutin tiap tahun, di bulan Desember. Untuk 2020 direncanakan digelar di kawasn wisata Dieng, sekaligus untuk menggenjot wisata Banjarnegara, dan mengenalkan dataran tinggi itu secara nasional. Kejuaraan dibuka Wakil Bupati Syamsudin mewakili bupati dan Forkompimda.
Saat membuka, Wabup berpesan agar dalam mempertahankan pencak silat lebih giat lagi. Apalagi pencak silat telah diakui dunia lewat Unesco sebagai budaya Indonesia. Banjarnegara juga kota silat, terbukti lahir atlet-atlet berprestasi nasional dan dunia.
Penutupan Kejuaraan dilaksanakan Ketua DPRD yang diwakili Jarkasi. Dalam sambutannya Jarkasi mengatakan pembinaan harus dimulai dari usia dini, dilanjutkan pra remaja, remaja dan terus sampai senior, berkesinambungan. Prestasi tak bisa diraih tanpa latihan keras. (bd-52)