PURBALINGGA, Suarabanyumas.com – Kehadiran Presiden ke 7 Joko Widodo (Jokowi) ke Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah dari hari Jum’at dan Sabtu (16-17 Nopember 2024) dalam rangka ikut kegiatan kampanye paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Ahmad Luthfi dan Taj Yasin mendapat tanggapan dari Tokoh Profesional dan Pemerhati Politik R Ruli Adi.
Menurut R Ruli Adi, kehadiran Jokowi di Banyumas Raya itu hal yang biasa-biasa saja.
Kebetulan, R Ruli Adi sudah mengenal Jokowi sejak tahun 1997 jauh sebelum menjadi Walikota yaitu sebagai pengusaha ekspor kayu jati.
“Kebetulan pada tahun itu saya sudah ditugaskan dari Istana ke Sucofindo, karena Sucofindo itu merupakan BUMN dan counterpart daripada custom kita yaitu bea cukai yang melakukan pemeriksaan barang ekspor dan impor,”kata R Ruli Adi dalam dialog podcast Aria Penangsang baru-baru ini.
Bahkan sejak itu dia mengikuti terus sosok Jokowi saat menjadi walikota, gubernur, presiden hingga purna sekarang.
Terkait sosok Jokowi, kata R Ruli Adi, adalah tipikal orang yang sangat tidak suka dengan diam.
“Dia ga suka dengan diam, beliau pasti, walaupun sekarang ini sudah purna jadi Presiden Republik Indonesia yang ketujuh pada 20 Oktober kemarin, saya punya keyakinan bahwa beliau tidak akan berdiam diri di rumahnya di Solo pasti akan melakukan berbagai kegiatan, terutama yang bersifat kerakyatan dan pembanguan,” tuturnya.
Sesuai prediksinya, begitu sudah tidak jadi Presiden, di Solo Jokowi setiap hari disibukan dengan kedatangan banyak tamu dari berbagai kalangan.
Dan yang menarik dari sorotan R Ruli Adi, dari sebagian besar tamu tersebut adalah calon-calon Gubernur, Wakil Gubernur, kemudian calon-calon Bupati dan wakil Bupati kabupaten dan kota.
Tentunya sebagai warga negara biasa, Jokowi memiliki kebebasan untuk menerima siapapun bahkan mau mengendorse siapapun dalam pilkada ya sah-sah saja.
“Itu pertama saya melihatnya fenomena itu, jadi tamunya terus berdatangan, dan kebetulan dilanjut dengan ke Banyumas, dan bagi saya ga kaget, karena Pak Jokowi memang ga bisa diam,” jelasnya.
Justru yang luar biasa dari itu semua adalah dampaknya, kalau kehadiran Jokowi menurutnya biasa-biasa saja.
“Yang menjadi tidak biasa adalah dampaknya,” kata R Ruli Adi.
Untuk diketahui, ketika Jokowi berada di Purwokerto, banyak calon-calon Kepala Daerah di Banyumas Raya dan sekitaran menemuinya.
Tentu, hal itu karena Jokowi sangat mengenal betul setiap jengkal daerah di Indonesia.
Dan dalam pertemuan itu, Jokowi hanya memberikan pesan kepada calon-calon Kepala Daerah apa-apa yang harus dilakukan.
Kebetulan dari salah satu calon Kepala Daerah yang menemui Jokowi di Purwokerto yaitu paslon Ahmad Luthfi-Taj Yasin dan beberapa calon Bupati dan wakil Bupati yang ada di Banyumas Raya termasuk dari Purbalingga setau saya pasangan Fahmi dan Dimas.
“Kemudian dilanjutkan hari Sabtunya adalah pawai, dan beliau secara langsung mengatakan dukungannya kepada Mas Luthfi dan Gus Yasin, pokoknya ramai sekali,” ungkap R Ruli Adi.
Dengan ramainya kegiatan pada hari Sabtu itu, menunjukkan kecintaan masyarakat Indonesia khususnya Banyumas kepada Jokowi masih tinggi.
“Ya kalau menanamnya bagus, ya hasilnya juga bagus, walaupun cobaan juga banyak,” ucap dia.
Ketika ditanya mengenai pengaruh dan condong pada salah satu calon Kepala Daerah, apalagi Jokowi ini adalah Bapak Bangsa, R Ruli Adi menyatakan itu kan persepsi dan perasaan saja dan kini Jokowi sudah jadi warga negara biasa sehingga sah-sah saja kalau mau mendukung calon tertentu.
“Saya tentunya hanya bisa menyampaikan secara profesional, beliau sekarang adalah warga negara Indonesia biasa, tidak ada undang-undang bahkan ngga ada ketentuan apapun yang dilanggar, tidak ada aturan yang dilanggar, dia mau mendukung siapa, dengan cara bagaimana sepanjang itu dalam koridor-koridor umum yang berlaku ya sah-sah saja,” ujarnya.
Dengan adanya dukungan dari Jokowi kepada salah satu calon Gubernur dan Wakil Gubernur di Jawa Tengah, tentu berdampak dan berpengaruh positif bagi si calon itu sendiri.
Hanya saja siapa yang menang nantinya, R Ruli Adi tidak bisa memastikan itu semua tergantung masyarakt pemilih di TPS pada 27 Nopember 2024.