PURWOKERTO – Tribhata Banyumas menyatakan penolakan terhadap rencana pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Idrus bin Salim Al Jufri. Sikap ini disampaikan langsung oleh Tribhata Banyumas, Nanang Sugiri, SH, dalam pernyataan resmi, Senin (8/4).
Menurut Nanang, pengusulan gelar tersebut dinilai tidak memenuhi prinsip kehati-hatian serta tidak sepenuhnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
“Gelar Pahlawan Nasional harus diberikan berdasarkan kontribusi nyata, bukti autentik, serta keteladanan yang bisa menjadi inspirasi bagi generasi kini dan mendatang, bukan karena tekanan politik ataupun kuota daerah,” tegas Nanang.
Selain itu, Tribhata Banyumas juga mengecam keras pernyataan kontroversial dari Rizieq Shihab yang dinilai provokatif dan berpotensi memecah belah persatuan bangsa.
“Ajakan-ajakan bermuatan provokasi di media sosial sangat berbahaya dan harus ditindak tegas demi menjaga stabilitas nasional,” tambahnya.
Tribhata Banyumas mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjaga persatuan, melestarikan budaya, serta melawan setiap upaya pembelokan sejarah. Mereka juga mendorong aparat penegak hukum untuk segera mengambil langkah tegas terhadap pihak-pihak yang dinilai merusak persatuan dan situs-situs sejarah Indonesia.
“Bung Karno pernah mengingatkan, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah dan jasa pahlawannya,” tutup Nanang.
Pernyataan ini menjadi seruan penting agar seluruh pihak tetap mengutamakan persatuan nasional di tengah dinamika sosial yang berkembang.