PURBALINGGA – Tujuh karyawan salah satu pabrik wig alias rambut palsu di Kabupaten Purbalingga dinyatakan positif terpapar virus Covid-19. Pabrik tersebut terpaksa menutup operasi selama sepekan untuk mencegah penyebaran virus itu.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Dinnaker) Kabupaten Purbalingga, Edhi Suryono, awal pekan ini mengatakan, dari hasil tes swab, ada tujuh karyawan di pabrik tersebut yang terkonfirmasi positif Covid-19.
“Terkait kasus penyebaran Covid-19 di pabrik itu, kami memutuskan meminta kepada manajemen untuk meliburkan karyawannya selama satu pekan ke depan. Hal ini, dilakukan untuk mencegah penyebaran virus lebih luas di pabrik tersebut,” katanya.
Dia menerangkan, keputusan meliburkan satu pekan seluruh karyawan di pabrik tersebut, merupakan hasil konsultasi dengan Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Purbalingga. Awalnya, pihak manajemen perusahaan itu meminta agar libur karyawan dilakukan per bagian, namun oleh Gugus Tugas ditolak.
(Baca Juga : Pasien Covid Sembuh di Purbalingga Meningkat)
“Tidak bisa diliburkan per bagian. Karena karyawan yang dinyatakan positif korona tersebar di semua bagian,” katanya.
Meskipun diliburkan selama satu pekan, lanjut Edhy, seluruh karyawan pabrik tersebut tetap mendapatkan upah atau gaji penuh. Sebab, peristiwa tersebut merupakan kejadian khusus akibat Covid-19.
Diliburkan
Setelah itu, apa bila seluruh buruh sudah mulai kembali masuk kerja, manajemen pabrik diwajibkan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
“Harus ada pengecekan suhu karyawan sebelum masuk, karyawan wajib bermasker, menyediakan tempat cuci tangan. Manajemen juga harus mewajibkan karyawan secara berkala mencuci tangannya,” tambahnya.
Lebih lanjut, Edhy Suryono mengatakan, sebelumnya juga ditemukan kasus karyawan di pabrik rambut palsu lainnya yang terkonfirmasi Covid-19. Namun, pabrik tersebut tidak diliburkan, karena kasus tersebut hanya ditemukan di salah satu bagian.
(Baca Juga : Kasus Konfirmasi Covid-19 di Purbalingga Bertambah, Dua Penyelenggara Pilkada Positif)
“Karena hanya di satu bagian pengerjaan saja, sehingga hanya bagian itu yang diliburkan,” sebutnya.
Namun, saat ini pabrik rambut palsu tersebut sudah kembali normal. Karyawan yang positif Covid-19 sudah sembuh dan tidak ditemukan kasus baru di pabrik rambut palsu tersebut. (ri-4)