Tukang Becak di Purwokerto Dapat Bingkisan Sembako dari IJTI Banyumas
PURWOKERTO – Sebanyak 50 tukang becak di Purwokerto mendapatkan bingkisan sembako dari Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Banyumas dalam sebuah acara bakti sosial yang digelar di halaman sekretariat IJTI Banyumas pada Senin (24/3).
Acara ini dihadiri oleh Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, serta sejumlah perwakilan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Dalam sambutannya, Bupati Sadewo mengapresiasi semangat para tukang becak yang masih bekerja keras meski telah berusia lanjut.
“Saya kagum dengan bapak-bapak yang usianya di atas 70 tahun masih terus mencari nafkah. Ini adalah bukti ketahanan dan semangat hidup yang luar biasa,” ujar Sadewo.
Tukang Becak dan Realita Kehidupan yang Sulit
Slamet, salah satu tukang becak yang biasa mangkal di sekitar Alun-Alun Purwokerto, mengungkapkan bahwa profesi sebagai tukang becak kini semakin terpinggirkan.
“Dulu, tahun 70-an, becak masih bisa diandalkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sekarang, pendapatan makin sulit,” kata Slamet.
Senada dengan itu, seorang tukang becak lainnya mengeluhkan bahwa saat ini penghasilannya hanya berkisar Rp10.000 per hari, jauh berbeda dibandingkan masa lalu yang bisa mencapai Rp50.000 hingga Rp100.000.
Eddy Wahono, tukang becak lainnya, menambahkan bahwa becak mulai terpinggirkan sejak tahun 1978 seiring dengan perkembangan transportasi lain yang lebih modern.
IJTI Banyumas Berbagi Kepedulian
Ketua IJTI Banyumas, Saladin Ayyubi, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap para tukang becak yang semakin sulit mendapatkan penumpang.
“Kami ingin berbagi sedikit kebahagiaan dengan mereka. Profesi tukang becak adalah bagian dari sejarah transportasi di Purwokerto, dan mereka perlu kita perhatikan,” kata Saladin.
Dalam acara tersebut, para tukang becak menerima paket sembako yang berisi beras, minyak goreng, gula, dan kebutuhan pokok lainnya. Para penerima mengaku sangat bersyukur atas bantuan tersebut.
“Sangat membantu kami, apalagi sekarang mencari penumpang semakin susah,” ujar seorang tukang becak.
Bakti sosial ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi berbagai pihak untuk lebih peduli terhadap profesi yang semakin terpinggirkan di tengah modernisasi transportasi.