PURWOKERTO – Upaya mengurangi volume sampah , sebaiknya tidak hanya sekadar dalam bentuk memberikan target ke masyarakat atau sekolah untuk mengumpulkan sampah sebanyak-banyaknya.
Menurut Kepala SMP 1 Purwokerto, Suhriyanto, kemampuan masyarakat dalam mencapai target dalam pengumpulan sampah tidak bisa dijadikan sebagai bukti keberhasilan dalam menekan volume sampah.
Justru yang paling penting bagaimana menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mengurangi volume sampah. Salah satunya dengan tidak menggunakan bahan atau alat yang dapat berpotensi menjadikan sampah.
”Di sekolah kami langkah ini sudah kami lakukan. Para siswa kami minta untuk membawa peralatan makan dan minum sendiri dari rumah. Dengan cara seperti itu, sampah yang dihasilkan sekolah tidak banyak,” ujar Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kabupaten Banyumas ini.
Dia menilai, adanya target terkait jumlah maupun volume sampah yang terkumpul, justru menjadikan masyarakat maupun pihak sekolah melakukan langkah yang bisa menimbulkan persoalan baru.
”Lantaran ditarget, akhirnya mereka melakukan berbagai upaya. Bukannya memanfaatkan sampah yang sudah ada, tetapi menambah sampah yang baru untuk mengejar target tersebut,” terangnya.
Kalau yang terjadi demikian, lanjut dia, justru yang terjadi bukan terjadi pengurangan volume sampah, tetapi penambahan volume sampah, sehingga tujuan yang ingin dicapai tidak berhasil.
Semestinya tidak perlu ada target dalam upaya mengurangi volume sampah. Langkah yang diambil semestinya mengarah pada upaya mengubah kesadaran atau perilaku dari peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap lingkungan.(H48-17)