PULUHAN siswa SMP 1 Kembaran Kabupaten Banyumas tampak duduk di dalam masjid yang berada di komplek sekolah tersebut. Rupanya mereka akan menyetorkan hafalan Alquran yang sudah dikuasai, khususnya juz 30 di hadapan para tutor yang menguji.
Para siswa yang akan diuji kemampuan hafalannya dibagi ke dalam beberapa kelompok. Di saat salah satu kelompok menunjukkan kemampuannya dalam menghafal Alquran, siswa dari kelompok lainnya menunggu giliran dengan melakukan kegiatan bersih-bersih lingkungan sekolah.
Menurut Gani Sahidun, guru pengampu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, kegiatan setor hafalan Alquran ini merupakan bagian dari pelaksanaan sub program unggulan sekolah.
Dalam program ini, para siswa khususnya kelas 7 ditarget agar mampu menghafal Alquran juz 30 dalam waktu setahun. Namun lantaran SMP 1 Kembaran merupakan sekolah adiwiyata tingkat kabupaten. Maka, dalam pelaksanaan program hafalan Alquran itu diselaraskan dengan program adiwiyata.
”Sebelum mengikuti kegiatan setor hafalan Alquran, secara bergiliran anak-anak memang secara mandiri diarahkan agar bisa menjaga kebersihan lingkungan di sekitar sekolah,” terang dia.
Mereka ada yang memungut sampah, mencabut rumput di sekitar masjid dan sekolah, menata mukena di masjid yang tidak rapi dan lain sebagainya. Dengan melakukan langkah seperti ini, diharapkan mereka akan terbiasa dan semakin memiliki kepedulian terhadap lingkungan.
Selain sub program unggulan, lanjut dia, sekolah juga memiliki sub program pembelajaran. Di mana dalam program ini, setiap kali dilaksanakan kegiatan pembelajaran diawali dengan mengarahkan para siswa untuk melihat kondisi di sekitar kelas. Bila di kelas ditemukan ada sampah, maka para murid diminta untuk memungut.
Kepala sekolah, Erna Puji Rahayu mengatakan, sebenarnya gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah sudah menjadi kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap hari. Ada sejumlah pembiasaan yang dilakukan secara rutin di sekolah.
Perencanaan Pembelajaran
Di antaranya lima menit sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai, dilakukan kegiatan bersih-bersih lingkungan kelas, kegiatan hemat energi, konservasi air (dengan membuat sumur resapan dan biopori), pemanfaatan lingkungan untuk kegiatan pembelajaran.
Kemudian dalam perencanaan pembelajaran, khususnya dalam silabus dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), sudah mencantumkan atau disisipkan nilai-nilai kepedulian terhadap lingkungan. ”Nilai-nilai karakter peduli lingkungan dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah,” jelasnya.
Dia menambahkan, lembaganya sejak 2018 lalu telah ditetapkan sebagai sekolah adiwiyata tingkat Kabupaten Banyumas. Saat ini, sekolah tersebut sedang bersiap untuk maju ke tingkat provinsi.
”Prinsip yang ditekankan dalam program adiwiyata adalah pembiasaan untuk peduli terhadap lingkungan. Kalau sudah menjadi kebiasaan para siswa dan seluruh warga sekolah, diharapkan akan menjadi sebuah budaya,” ujar dia.
Sementara Ketua Program Adiwiyata SMP 1 Kembaran, Binaryati mengatakan, dalam merealisasikan program adiwiyata, sekolah telah melakukan sosialisasi ke para murid dan wali murid. Sekolah juga melaksanakan kegiatan Jumat bersih, pengolahan limbah organik dan an organik.
”Kalau limbah organik dijadikan sebagai kompos dan pupuk, sedangkan yang an organik dijadikan bahan baku kerajinan. Bahkan ada pula yang dijadikan ecobrik. Sebagian sampah yang masih bisa dimanfaatkan juga kami sedekahkan tiap Jumat,” ungkapnya.
Selain itu, penggunaan pembungkus makanan dari plastik di kantin sekolah juga dikurangi. Para peserta didik diminta untuk membawa tempat makanan sendiri dari rumah ketika makan di kantin.(Budi Setyawan-20)