BANYUMAS – Dalam rangka peningkatan layanan masyarakat, baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung, RSUD Banyumas sebagai salah satu rumah sakit Ponek (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif) memberikan pelayanan 24 jam ke masyarakat.
Obstetri Neonatal ini seringkali menjadi penyebab kematian ibu dan bayi.
Untuk menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi baru lahir (AKI/AKB), muncul aksi perubahan yang bernama “Junek”.
Junek merupakan singkatan dari Juguran Ponek. Juguran memiliki arti mengobrol santai bersama antara tim klinis, manajemen dan stakeholder terkait.
Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono melaunching inovasi Junek, Kamis (2/9/2021) di Pendapa Sipanji Purwoketo.
Melakukan Inovasi
Direktur RSUD Banyumas, dr Dani Esti Novia mengatakan, pihaknya terus melakukan inovasi sesuai perintah Bupati Banyumas Achmad Husein. Yaitu untuk memberikan kemudahan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.
Baca Juga : 785 Nakes RSUD Banyumas Jadi Sasaran Vaksinasi
”Nanti inovasi ini akan sangat bermanfaat bagi rumah sakit Banyumas pada khususnya dan masyarakat Kabupaten Banyumas,” katanya.
Sementara dr Novita Sabjan selaku innovator dari program Junek mengatakan, tujuan program Junek yang jelas untuk meningkatkan atau mengoptimalkan peran RSUD Banyumas sebagai salah satu rumah sakit Ponek di Kabupaten Banyumas.
Harapannya bisa ikut menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Banyumas.
Diskusi
”Junek itu lebih banyak ke diskusi non formal maupun formal, tetapi bersama para klinisi dan manajemen. Harapannya ketika ada permasalahan langsung mencari solusi bersama,” terangnya.
Baca Juga : Penyandang Talasemia di Banyumas Divaksin Covid-19
Wakil Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono berharap dengan adanya inovasi “Junek” bisa menjadi forum komunikasi Ponek RSUD Banyumas secara rutin dan real antara klinisi, manajemen dan stakeholder terkait.
”Ya bagus. Jadi kalau saya gini, penyelesaian permasalahan itu kan tidak perlu dengan pertentangan. Saya juga melakukan seperti itu dengan teman–teman SKPD. Saya yakin ini baik, sebab tidak kemudian semuanya harus pakai IT IT semua,” tandasnya.(aw-6)