PURBALINGGA – Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Purbalingga bekerja sama dengan tim pengabdian masyarakat Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD) Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Peradaban Bumiayu (UPB), kembali memberikan pelatihan ke kalangan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) setempat.
Sasaran pelatihan kali ini ke pengrajin yang terkait dengan batik untuk jenis pelatihan printing malam dingin yang saat ini sedang menggeliat di wilayah tersebut.
Kurniawan, salah satu anggota tim PPPUD UPB mengatakan, program tersebut terlaksana berkat dukungan dan pendanaan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaaan (Kemendikbud). Yaitu untuk kegiatan pengabdian masyarakat, program pengembangan produk unggulan daerah.
Untuk menunjang pelatihan, pihaknya pada 19 Agustus lalu telah menyerahkan teknologi tepat guna untuk mendukung peningkatan kualitas produk dan proses produksi mitra kegiatan.
Baca Juga : Tim PPUD Universitas Peradaban Latih UMKM Purbalingga
Ada tiga mitra kegiatan yang memeroleh pendampingan dan pelatihan, yakni Edy Batik, Istana Bambu dan Akar Wijaya.
Tren Batik
”Tren batik saat ini bukan hanya pada motif dan pewarnaan saja, namun lebih pada pemanfaatan bahan lokal yang memiliki kualitas baik dan murah, yakni bahan rayon,” kata dosen FEB ini.
Pihaknya mengimplementasikan jenis kain rayon dalam proses printing malam dingin, dengan harapan kualitas batik menjadi semakin baik dan harga juga bisa lebih murah lagi,” kata dosen FEB ini.
Baca Juga : 95 Mahasiswa FKIP Universitas Peradaban Praktik Lapangan
Edy Winarto, pengrajin batik mengaku membatik sudah lama. Namun proses printing malam dingin merupakan proses baru yang ia terima. Sehingga ia menganggap pelatihan tersebut sangat membantu karena proses printingnya menjadi lebih cepat.
”Selain cepat, ini juga sangat penting karena mampu membaca tren yang akan berkembang beberapa bulan ke depan,” katanya.
Jenis Bahan
Membaca tren ke depan, di antaranya jenis bahan, pewarnaan dan motif batik sudah sangat bervariasi. Namun untuk jenis bahannya menggunakan bahan lokal, seperti jenis rayon. Sehingga batik menjadi lebih halus, bahan jatuh dan sangat elegan bila kaum perempuan memakai.
Baca Juga : 123 Mahasiswa FKIP UP Bumiayu Dibekali Blended Learning
Pihaknya berterima kasih atas pemberian hibah alat, pelatihan manajemen bahan baku, pelatihan pengelolaan keuangan, pelatihan negosiasi bisnis, pelatihan bahasa Inggris untuk komunikasi dan pelatihan proses pemasaran.
Sementara untuk pengrajin Akar Wijaya dan Istana Bambu mecoba meraih pangsa pasar baru, yakni pada produk desain interior untuk menghias ruang tamu, kamar, maupun hiasan dinding.
Anto Wijaya, pengrajin akar kayu dari Desa Kedungbenda Purbalingga mengaku, sangat antusias untuk menghiasi web e-commerce hibah dari tim PPPUD Universitas Peradaban Bumiayu, yaitu ebeliku.id. Ini sebagai salah satu katalog digital online.
Menurutnya, hal ini juga sebagai langkah untuk mendapatkan buyer besar dari luar negeri tentang produk hasil inovasi pengrajinnya.
Studi Banding
Pihaknya telah melakukan studi banding dengan pengrajin bambu di Somagede Kabupaten Kebumen. Beberapa masukan yang kami peroleh di antaranya meningkatkan variasi produk desain interior berbahan dasar bambu, sehingga tidak hanya pada produk furniture dan gazebo saja.
Baca Juga : FKIP Universitas Peradaban Gelar Workshop Hibah Penelitian dan Pengabdian secara Daring
”Namun perlu menambahkan variasi produk untuk menghiasi kebutuhan dekorasi rumah. Karena hal ini berpotensi memperoleh pasar baru di luar negeri, seperti yang kami harapkan,” katanya.
Hentri Guntoro, Ketua Kelompok Pengrajin dari Istana Bambu mengatakan, pendampingan dari tim PPPUD UPB ini masuk tahun ketiga.
Beberapa manfaat yang yang mereka rasakan adalah naiknya omzet produk kerajinan bambu. Kemudian produk menjadi semakin inovatif dan memiliki pangsa pasar global yang kini mulai terambah.
Potensi Besar
Dia mengatakan, kerajinan batik, bambu dan seni patung memiliki potensi besar memperluas pangsa pasarnya di luar negeri.
”Beberapa buyer besar dari negara Prancis sudah mulai menawar hasil kerajinan patung. Seperti patung kuda, baby groot, pot akar kayu, akar hiasan dinding, dan patung kambing,” katanya.(aw-6)