PURWOKERTO – Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) menargetkan bisa meraih akreditasi institusi tertinggi, yakni akreditasi dengan nilai unggul. Sebelumnya masih berstatus akreditasi B.
Rektor UMP Dr Anjar Nugroho mengatakan, pihaknya sudah mengirimkan isian borang akreditasi ke Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Saat ini, pihaknya sedang menunggu antrean untuk dilakukan visitasi oleh asesor BAN PT.
“Berdasarkan simulasi dari nilai borang yang kita lakukan, kita bisa mencapai nilai unggul itu. Tinggal nanti pembuktian di visitasi. Mudah-mudahan visitasinya sesuai dengan harapan. Kita bisa menyiapkan kebutuhan visitasi sebaik-baiknya, sehingga asesor menilai bahwa kita betul-betul layak untuk mendapatkan nilai unggul,” kata dia, usai melantik sejumlah wakil dekan, sekretaris lembaga dan kepala biro, di Aula AK Anshori gedung rektorat UMP, Jumat (28/2).
Menurutnya, target nilai unggul untuk akreditasi model batau memakai instrumen aru merupakan penilaian tertinggi di atas nilai A standar penilaian lama. Dari jumlah guru besar dan doktor, kata dia, sudah memenuhi untuk persyaratan menuju nilai unggul.
“Misalnya di sini (Purwokerto) ada yang meraih nilai A, seperti Unsoed, kalau nanti UMP bisa meraih nilai unggul, berarti diatasnya UMP,” katanya.
Kepada pejabat yang dilantik, Ajnar menekankan, bagi pejabat yang baru dilantik maupun lainnya untuk sama-sama bergerak. Jika UMP nantinya bisa meraih nilai akreditasi unggul, maka tugas dan tantangan ke depan lebih berat untuk mewujudkan menjadi kampus yang terkemuka.
“Kita punya modal untuk bisa mewujudkan itu, makanya kita selalu mendorong semua civitas akademika, termasuk kalangan dosen dan pejabat-pejabat untuk selalu peka terhadap perubahan,” ujarnya.
Dinamika perubahan secara ekternal, nilai dia, berlangsung begitu cepat. Permintaan menteri pendidikan dan kebudayaan untuk mewujudkan kampus merdeka, kata dia, perlu direspon dengan perubahan yang cepat.
“Kita harus mampu melibat perubahan-perubahan itu dan mencoba menyesuaikan perubahan-perubahan itu supaya kita tidak tertinggal. Bahkan kita mendorong UMP bisa menjadi salah satu pemimpin dalam perubahan. Yang belum dilakukan orang lain, kita lakukan duluan. Ini yang namanya memimpin perubahan,” tandasnya. (G22-20)