PURWOKERTO – Ujian Nasional (UN) SMP/MTs di Kabupaten Banyumas tahun ini bakal diikuti sebanyak 25.175 siswa. Jumlah tersebut berdasarkan hasil pendataan yang sudah ditetapkan sebagai Daftar Nominasi Tetap (DNT) peserta ujian.
Kasi Kurikulum Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Riyadi Setyarsono mengungkapkan pendataan peserta didik yang akan mengikuti ujian nasional sudah selesai Januari lalu. Bahkan data peserta tersebut sudah dicetak dalam DNT.
”Dalam DNT ini mencantumkan data peserta ujian, mulai dari nama siswa, nomer induk siswa, nomer ujian, NISN, tanggal lahir siswa hingga nama orang siswa,” ungkapnya, Rabu (19/2).
Selain pendataan, lanjut dia, tahap sosialisasi, baik terkait pelaksanan ujian nasional maupun ujian sekolah juga sudah dilakukan. Hanya saja lantaran tahun ini ada perbedaan dengan tahun lalu terkait pelaksanaan ujian, sehingga perlu dilakukan sosialisasi.
”Dalam Permendikbud No 43/2019 hanya disebutkan US (ujian sekolah). Sejumlah teman-teman kepala sekolah ada yang bertanya, sebab dulu namanya USBN (Ujian Sekolah Berstandar Nasional), tetapi mengapa sekarang berubah jadi US,” terang dia.
Maka dari itu, perlu dilakukan upaya pemantapan sosialisasi. Bahkan pekan depan, rencananya para kepala sekolah akan dikumpulkan lagi untuk mendapatkan pengarahan tentang kebijakan baru terkait ujian sekolah tersebut.
Menurutnya, dalam Permendikbud tersebut memang tidak lagi menyebutkan USBN. Oleh karena itu, USBN sudah tidak ada. Adanya justru US yang kewenangan pelaksanaannya diserahkan ke masing-masing sekolah.
”Jadi mulai dari penyusunan kisi-kisi soal, penyusunan naskah soal sampai penggandaan naskah soal diserahkan ke masing-masing sekolah,” ujar dia.
Dia menambahkan, dalam pelaksanaan ujian, Dinas Pendidikan hanya mengeluarkan pedoman pelaksanaan ujian, terutama terkait jadwal pelaksanaan. ”Kami hanya mengeluarkan juklak (petunjuk pelaksanaan) dan kami hanya menginginkan adanya kemurnian dalam pelaksanaan,” tuturnya.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan, jumlah SMP dan MTs yang akan mengikuti ujian sebanyak 210 sekolah. Rinciannya sebanyak 71 SMP negeri, 85 SMP swasta, 3 MTs negeri dan 51 MTs swasta.(H48-20)