Suara Banyumas– Sosok Panji Gumilang, pendiri Yayasan di Ponpes Al-Zaytun Bumiayu, telah menuai banyak kontroversi hingga menjadi sorotan publik dalam beberapa waktu terakhir.
Hal ini disebabkan oleh sosok Panji Gumilang, seorang pendiri yayasan pesantren dalam sebuah video yang viral menyebut Al Quran bukan kalam Allah.
Kini Ia telah menjadi topik hangat di berbagai media sosial dan menjadi trending di kalangan masyarakat.
Panji Gumilang adalah seorang tokoh yang memiliki pengaruh yang cukup besar dalam perkembangan Ponpes Al-Zaytun Bumiayu.
Dalam beberapa tahun terakhir, dia telah berhasil mengembangkan pesantren tersebut menjadi salah satu yang terbesar dan terkemuka di Asia Tenggara. Namun, kesuksesan ini tidak datang tanpa kontroversi.
Salah satu kontroversi yang menimpa Panji adalah terkait dengan pemahaman dan ajaran yang melenceng.
Beberapa pihak mengklaim bahwa yayasan yang didirikannya itu telah jauh dari koridor pemahaman agama Islam. Bahkan ia sempat mengatakan bahwa Al-Qur’an merupakan karangan Nabi Muhammad SAW.
Dalam sebuah video pernyataan dari Panji yang viral di Tiktok. Panji mengatakan Alquran bukan kalam Allah melainkan cuma wahyu yang dituliskan oleh Nabi Muhammad SAW yang berbahasa Arab.
Apabila Allah cuma memahami bahasa Arab, maka doa yang bukan menggunakan bahasa Arab tidak akan dimengerti oleh Allah.
“Bukan kalam Allah SWT, tetapi kalam Nabi Muhammad yang bisa didapat dari wahyu, nah jika Allah menggunakan bahasa Arab susah nanti ketemu dengan orang Indramayu”.
“Prewek gak ngerti, Gusti Allah gak ngerti kalau bahasa selain Arab. Artinya bacalah semua itu,” ucap Panji Gumilang melansir dari video di akun TikTok @herypatoeng.
Sekarang sosok Panji menjadi berita hangat dan sempat trending di Twitter pada Kamis, 15 Juni 2023 sore.
Hal ini dikarenakan kabar Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun didemo ribuan anggota Forum Indramayu Menggugat (FIM) terhadap sosok Panji Gumilang.
Panji sendiri merupakan seorang pendidik yang mendirikan Yayasan Pesantren Indonesia untuk kemudian membangun Ponpes Al Zaytun pada 13 Agustus 1996.
Profil Panji Gumilang
Panji Gumilang, lahir di Gresik, Jawa Timur pada 30 Juli 1946 dengan nama Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang, belajar di Sekolah Rakyat (SR) dan melanjutkan pendidikannya ke Pondok Modern Gontor, tetapi tidak sampai lulus.
Kemudian, ia kuliah di IAIN (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan mengambil Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam di Fakultas Adab. Selama kuliah, ia aktif di HMI Cabang Ciputat.
Setelah lulus, Panji menjabat sebagai Ketua Ikatan Alumni UIN Syarif Hidayatullah selama dua periode (2006-2013).
Selain itu, ia juga menjadi Petugas Rabithoh ‘Alam Islami yang ditugaskan di Majlis Ulama Islam Malaysia Sabah bagian Da’wah (1982-1989).
Selama dua periode (1982-1989), Panji menjadi Presiden PERKISA (Perhimpunan Keluarga Besar Indonesia Sabah Malaysia).
Pada tanggal 24 Mei 2003, ia dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa bidang Manajemen, Pendidikan, dan Sumber Daya Manusia oleh IMCA (International Management Centres Association) – Revans University.
Saat ini, nama Panji Gumilang mendapat perhatian karena Ponpes Al Zaytun disebut memiliki kurikulum pendidikan yang tidak biasa.