CILACAP – Dalam dua hari ini, tren kasus Covid-19 aktif di Cilacap naik. Padahal sejak 7 Desember lalu tren kasus Covid-19 aktif, sempat menurun.
Dari data Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Cilacap, pada Senin (7/12) kasus aktif sebanyak 632 kasus, sehari berikutnya sebanyak 633 kasus, lalu pada Rabu (9/12) berkurang menjadi 628 kasus. Lalu Kamis (10/12) berkurang signifikan menjadi 501 kasus, dan Jumat (11/12) kembali berkurang menjadi 471 kasus.
Namun kasus Covid-19 aktif pada Sabtu (12/12) naik lagi menjadi 505 kasus. Adapun pada Minggu (13/12) bertambah menjadi 552 kasus.
(Baca Juga: Hasil Tes Swab, Angka Positivity Rate di Cilacap Tinggi)
Pemkab Cilacap terus mengimbau masyarakat untuk dapat disiplin menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19. Pemkab juga terus menegakkan hukum terhadap masyarakat yang tidak mematuhi aturan protokol kesehatan.
Kepala Satpol PP Cilacap Yuliaman Sutrisno, melalui Kabid Linmas Misran mengatakan, sampai dengan Jumat (11/12) Satpol PP Cilacap bersama dengan TNI, Polri, Dinkes, Dishub, dan intitusi terkait lain telah menjaring 24.559 orang yang tidak memakai masker saat bepergian.
“Pelaksaan operasi menyebar, tanggal 10 di Kroya, hari Jumat di wilayah kota Cilacap,” ucapnya.
Terapi Plasma
Kepala Dinas Kesehatan Cilacap Pramesti Griana Dewi mengatakan, penanganan pasien Covid-19 dengan derajat berat di Cilacap sejauh ini belum menerapkan prosedur terapi plasma konvalesen.
“Baru akan direncanakan dimulai di PMI, sebab pengambilan darahnya di PMI,” tuturnya.
(Baca Juga: Bupati Cilacap Positif Covid-19)
Ia mengaku belum tahu pasti, waktu untuk memulai menerapkan terapi tersebut. Pramesti mengisyaratkan, dapat memulai terapi tahun depan.
“Belum tahu, insya Allah (tahun depan),” ucapnya menjawab pertanyaan apakah tahun depan terapi itu dapat dimulai. (gdw-)