Suara Banyumas - Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
SUARA BANYUMAS
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Suara Banyumas - Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Beranda Banyumasiana Banyumas

Wagub Dorong Madrasah Berkolaborasi dengan MI-MTs

Selasa, 14 Januari 2020
Topik Banyumas
A A
BERI ARAHAN: Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen memberikan arahan saat hadir dalam acara Naharul Ijtima RMI PWNU Jateng, di Pondok Pesantren Anwarus Sholihin, Banyumas, Minggu (12/1). (SM/dok)

BERI ARAHAN: Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen memberikan arahan saat hadir dalam acara Naharul Ijtima RMI PWNU Jateng, di Pondok Pesantren Anwarus Sholihin, Banyumas, Minggu (12/1). (SM/dok)

BANYUMAS – Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen mendorong Ma’ahid al-Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) agar mengkolaborasikan Madrasah Diniyah (Madin) dengan Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs).

Hal ini untuk meredam keresahan terkait pengakuan Madin atau madrasah pondok pesantren dengan MI-MTs. Ia juga meminta agar NU tidak minder karena memiliki kebanggaan yang harus dipertahankan.

“Ada keresahan tentang pengakuan Madin dengan yang formal. Formal yang dimaksud adalah MI-MTs. Ini juga harus dikolaborasikan karena memang posnya berbeda-beda, bidangnya berbeda,” katanya, Senin (13/1), dalam acara Naharul Ijtima RMI PWNU jateng, di Pondok Pesantren Anwarus Sholihin, banyumas, Minggu (12/1).

BacaJuga

Wabup Lintarti Harap PC Ansor Banyumas Bersinergi Wujudkan Daerah Nyaman dan Berakhlak

Warga Sikapat Protes Hasil Ujian P3D, Diduga Ada Kecurangan dan Desak Batalkan Hasil Ujian

Gus Yasin menjelaskan, keresahan itu muncul ketika mulai banyak masyarakat yang memilih tidak menyekolahkan anaknya di Madin, namun hanya memilih di MI-MTs saja.

“Padahal sisi-sisi yang tidak dimiliki oleh MI dan SD saat itu justru diperoleh dari Madin, TPQ, dan Pondok Pesantren,” jelas mantan anggota DPRD Jawa Tengah ini.

Terkait satu metode kesepakatan mengenai Madin dan Pondok Pesantren, Gus Yasin masih menunggu siapa yang akan memunculkan ide tersebut. Sebab, ketika pemerintah provinsi yang memunculkan ide tersebut pasti akan muncul anggapan kalau pemerintah mengintervensi lembaga.

“Saya menunggu siapa yang memunculkan. Saya sudah dianggap dari Pemerintah, kalau saya yang memunculkan pasti banyak anggapan pemerintah mengintervensi. Tapi alhamdulilah tadi katanya sudah ada di meja PWNU, jadi saya menunggu kesepakatan itu dimunculkan oleh NU,” terangnya.

Kurikulum

Setelah kesepakatan yang telah diikrarkan oleh Rabithah Ma’ahid Al Islamiyah (RMI) Nahdlatul Ulama (NU), berikutnya tinggal menunggu hasil kolaborasi RMI dengan FKPP atau pembuat kurikulum di MI-MTs. Karena ini merupakan satu rumpun.

Selain itu, dia juga berpesan kepada NU agar tidak minder dan tetap menjaga kebanggaan dengan apa yang telah dimiliki selama ini. Terlebih NU dengan para Masyayikh telah menjadi bagian sejarah kemerdekaan Indonesia.

“NU tidak boleh minder, harus percaya diri. Kita punya sejarah dari resolusi jihad yang kemudian menjadi Hari Santri. Lalu soal istilah-istilah yang sudah NU miliki, kita lebih dulu memakai istilah itu kalau di tempat lain menggunakan itu kita harus tetap menjaganya dengan memperjelas dengan karakter NU. Itu yang pemerintah tunggu. Pemprov juga ingin lebih dekat dengan NU dengan hal-hal yang sudah dimiliki,” tandasnya. (G22-37)

BagikanBagikanPinBagikanBagikanKirim
Sebelumnya

2.649 Dokumen Pelaksanaan Anggaran 2020 Diserahkan

Selanjutnya

SMA Muhammadiyah Purbalingga Adakan Pengajian di Rumah Siswa

Artikel Lainnya

Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan Perkuat Wawasan Nasionalisme Masyarakat Banyumas

Ansor Banyumas Siap Wujudkan Pusat Ketahanan Pangan dan Kaderisasi

Sorotan

Pilihan

Banyumasiana

Cerita & Jelajah

Topik

Serba - Serbi

Tren Digital

Inovasi & Teknologi
  • Profil
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Ketentun
DMCA.com Protection Status
©2025 Suara Banyumas

Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan

© 2025 Suara Banyumas

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In