PURWOKERTO – Tahun 2020 akan menjadi sejarah baru dalam proses cacah jiwa (sensus) penduduk Indonesia. Pasalnya, untuk pertama kalinya Badan Pusat Statistik (BPS) akan menerapkan metode kombinasi, yakni secara online dan mandiri melalui situs sensus BPS, serta metode tradisional.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banyumas, Edi Aprotuwiyono mengatakan, perubahan mendasar dalam Sensus Penduduk 2020 adalah multiple data collection. Sehingga BPS akan melakukan pendataan dengan melibatkan masyarakat untuk memberikan informasi secara aktif. Partisipasi aktif ini, katanya, selain memudahkan untuk pengumpulan dan input data, juga bisa mempercepat pelaksanaan di lapangan.
“Dengan metode ini, maka masyarakat dapat menginput data secara mandiri melalui laman sensus.bps.go.id/,” katanya, Kamis (16/1).
Menurutnya, untuk sensus online akan berbasis Nomor KTP dan Kartu Keluarga, dan dapat dilakukan secara mandiri baik menggunakan ponsel pintar, tablet, maupun komputer desktop.
Sedangkan untuk metode tradisional, lanjut dia, dilakukan pada daerah-daerah yang belum terjangkau sinyal telekomunikasi dan masyarakat yang masih belum menggunakan ponsel.
“Untuk pelaksanaan sensus akan dilaksanakan mulai tanggal 15 Februari hingga 31 Maret. Kita beberapa hari lalu telah melakukan koordinasi dengan para camat, tim sensus tingkat kabupaten dan koordinator sensus tingkat kecamatan,” katanya.
Pada kesempatan itu, katanya, pihak pemkab menjanjikan hadir kepada kepada kecamatan yang paling cepat dan akurat dalam sensus kali ini. Hal tu bertujuan untuk memotivasi agar para camat dan tim sensus bisa maksimal dalam bekerja di lapangan. (G22-37)