KALAU Anda kesulitan dan bermasalah dengan sampah di lingkungan permukiman, bolehlah bertanya dan belajar pada ‘Wartinem’. Wartinem adalah akronim dari Warga RT 3 RW 6, yaitu nama bank sampah yang dikelola warga di Kompleks Perumahan Griya Satria Mandalatama yang masuk Desa Karanglewas Kidul, Kecamatan Karanglewas.
Sejak satu setengah tahun terakhir ini Bank Sampah Wartinem terbukti menjadi salah satu komunitas solutif terhadap permasalahan sampah di lingkungan perumahan pinggir Kota Purwokerto ini.
Meski awalnya didirikan untuk membantu penyelesaian masalah sampah satu RT, kini lingkup operasional bank sampah telah meluas ke RT lainnya di RW 6 tersebut.
“Ini berawal ketika sampah di lingkungan perumahan sering terlambat terangkut oleh petugas pengangkut sampah. Akhirnya kita bersama berinisiatif, untuk mengurangi sampah dengan memilih dan memilah sampah anorganik untuk ditabung. Jadi, pengangkutan sampah berbayar oleh petugas tetap berlangsung, namun
bank sampah menjadi kegiatan swadaya sendiri di masyarakat,” jelas Sulistiana, penggerak Bank Sampah Wartinem.
Buku Tabungan
Setelah bermusyawarah bersama itulah, akhirnya dilaksanakan penyetoran sampah anorganik berbagai bentuk, mulai dari plastik, kertas, dan lainnya. Usai dikumpulkan itulah, masyarakat mendapatkan buku tabungan sampah dari pengelola bank sampah tersebut.
Setelah terus berjalan, pengelola bank sampah juga berusaha menjalin hubungan dengan penampung sampah anorganik yang bisa dijual.
“Kita juga berikan informasi kepada warga tentang berbagai macam jenis sampah plastik yang bisa dijual. Bahkan untuk sampah plastik ‘kresek’ juga bisa dijual, ketika jumlahnya banyak. Yang penting sampah anorganik dikondisikan kering terlebih dulu sebelum disetor. Untuk penanganan sampah organik, rencananya kita akan mengadakan komposter,” kata Sulistiana.
Untuk mendorong operasional bank sampah inilah, warga awalnya berswadaya. Mereka pun bahu-membahu untuk saling mengingatkan dan mencari informasi terkait pengelolaan bank sampah.
Bertahap pemerintah desapun mulai melirik dan mulai memberikan dukungan material dan moral untuk berjalannya bank sampah tersebut.
“Kami berterima kasih kepada dukungan dan kekompakan warga yang telah menyadari pengelolaan sampah di lingkungan perumahan ini. Kami juga berencana untuk menggandeng takmir masjid di perumahan untuk mengadakan program baru yaitu Sodakoh Sampah. Jamaah tidak harus menggunakan uang ketika bersedekah, tetapi lewat sampah pun bisa,” katanya.
Dengan adanya gerakan bank sampah inilah, pemerintah desa dan pemerintah kecamatan sangat mengapresiasi yang telah meraih juara II dalam lomba kebersihan tingkat Kabupaten Banyumas, belum lama ini.
Pemerintah mengharapkan gerakan peduli lingkungan yang ada di Karanglewas Kidul ini semakin menginspirasi ke wilayah lain untuk melakukan hal serupa.
Apalagi saat ini permasalahan sampah adalah permasalahan yang terjadi merata di seluruh wilayah Banyumas.
“Kami juga mendorong wilayah RT atau RW lainnya juga bisa meniru Bank Sampah Wartinem ini. Selain didorong untuk mengurangi produksi sampah, mereka juga bisa mengelola sampah di sekitar mereka. Apalagi saat ini ancaman darurat sampah setiap saat bisa terjadi di wilayah Banyumas,” jelas Sekretaris Desa
Karanglewas Kidul, Slamet Mubarok.
Untuk mendorong gerakan lingkungan partisipatif ini, pemerintah desa juga terus memberikan dukungan moral dan material.
Dukungan bantuan dari dana desa untuk membangun gedung pengelolaan sampah dan mesin pencacah sampah juga diadakan oleh pemerintah desa pada akhir 2019. Hal ini untuk memaksimalkan pengelolaan sampah oleh para warga desa setempat, khususnya di RT 3 RW 6 Desa Karanglewas Kidul ini. (Susanto-37)