BANYUMAS-Bencana alam tanah bergerak di Dusun Semaya, Desa Sunyalangu, Kecamatan Karanglewas sejak setengah bulan lalu memicu kerusakan 15 rumah warga setempat. Selain itu ada 72 rumah di pemukiman di atas Sungai Logawa itu dalam kondisi terancam.
Perangkat Desa Sunyalangu yang turun ke lokasi, Ahmad Sukarsono mengatakan sesuai keterangan dari warga dan survei lokasi, tanah bergerak mulai terjadi usai hujan deras 17 Nopember lalu. Namun dampak yang paling parah mulai dirasakan sepekan ini. Akibat hal tersebut, warga diminta makin waspada.
“Kami laporkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, sedikitnya ada 15 rumah rusak dan 72 terancam akibat tanah bergerak di wilayah RT 1 dan RT 6 RW 6. Adapun lokasinya memang memanjang sekitar 350 meter. Lokasi pemukiman adalah berupa bantaran yang berada di atas Sungai Logawa,” jelasnya.
Penurunan permukaan tanah terjadi di lokasi pemukiman tersebut. Bahkan penurunan muka tanah mencapai kedalaman dua meter. Hingga kemarin, pemerintah desa terus mengimbau kepada warga setempat untuk semakin waspada ketika hujan deras. Apalagi pergerakan tanah diperkirakan dalam kondisi musim hujan ini terus saja terjadi. Pemerintah Desa mengapresiasi pihak BPBD Banyumas yang telah turun ke lokasi untuk menyurvei lokasi.
(Baca Juga : Rasakan Tanah Bergerak, Warga Gumingsir Mengungsi )
Tebing Sungai Tembong
“Selain Dusun Semaya, lokasi rawan longsor juga ada di Dusun Kejubug, di mana tebing setinggi 150 meter juga sangat rawan longsor. Jika longsor terjadi dimungkinkan bisa menimbun Sungai Tembong dan bisa memicu banjir bandang. Untuk itulah kita juga laporkan dan semoga da tindakan terkait hal ini,” ujar Kepala Desa Sunyalangu, Tolchah Mansur ditemui terpisah.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Banyumas, Titik Puji Astuti meninjau lokasi bencana alam termasuj lima rumah rusak terdampak tanah bergerak di Dusun Semaya. Ia mengimbau kepada warga RW 6 khususnya yang ada di atas sepanjang bantaran Sungai Logawa untuk waspada.
(Baca Juga : 147 Rumah Rusak, Ratusan Warga Diungsikan )
“Kami minta untuk kewaspadaan kepada warga untuk terus memantau kondisi ini. Kita akam berkoordinasi dengan pihak terkait serta pemerintah desa untuk penanangan bencana alam ini,” jelasnya.(san-3)