PURWOKERTO – Pemanfaatan limbah ampas tahu biasanya identik hanya untuk pakan ternak atau olahan makanan saja. Namun, di tangan lima mahasiswa Unsoed, limbah ampas tahu tersebut di sulap menjadi produk sabun organik dengan aneka aroma dan manfaat.
Kelima mahasiswa yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa dalam Bidang Kewirausahaan (PKMK) Unsoed 2021 itu, terdiri atas Rachel Sekar Vini Utami selaku Ketua, dan Untsa Istiqomah Fillah, Intan Nur Roudhotul Jannah, Heni Fatmayanti serta Tutut Setianingsih sebagai anggota. Sabun dari olahan limbah ampas tahu ini diberi nama Hebe Soap.
Menurut Rachel selaku Ketua PKMK, penggunaan nama Hebe terinpirasi dari nama salah satu dewi dalam mitologi yunani yang melambangkan masa muda.
Baca Juga : Mahasiswa Unsoed Ciptakan Outer Anti Pelecehan
Dia menerangkan, pemanfataan ampas tahu sebagai bahan dasar sabun, awalnya terinspirasi dari pemanfataan ampas kopi sebagai sabun. Sehingga, muncul inovasi untuk menggunakan ampas dari olahan lain dan di pilihlah tahu.
”Dari inspirasi kopi, kami coba kembangkan ke ampas lain. Kebetulan dosen pembimbing mengusulkan ampas tahu, jadi setelah observasi dan praktik, ternyata dapat menjadi produk serupa,” ujar Rachel.
Jaga Elastisitas Kulit
Selain mempertimbangakan alternatif pilihan, limbah tahu di pilih karena mengandung Isoflavon, Lignan, Fitosterol, Coumestans, Saponin dan Fitat yang memiliki kandungan baik untuk kulit. Seperti menjaga elastisitas kulit sehingga terlihat lebih segar dan muda.
Kemudian, kandungan Fitosterol memiliki kemampuan menjaga kesehatan kulit dengan mencegah rusaknya kolagen akibat pengaruh lingkungan yang tidak sehat /kurang baik.
Asam fitat yang terkandung di dalam ampas kedelai juga dapat berfungsi sebagai antioksidan. Saponin selain dapat menghasilkan busa juga memiliki fungsi sebagai aktivitas anti bakteri.
Limbah ini juga mengandung Asam Linoleat yang tinggi, yaitu berkisar antara 51,34-51,69 %. Asam linoleat sendiri bermanfaat untuk melindungi kulit dan juga mempertahankan kelembaban kulit.
Selain itu, sabun dari bahan ini terdiri atas berbagai aroma seperti lavender, lemon, melati, greentea dan calendula.
Secara Online
Untuk metode pemasaran mereka lakukan secara online, melalui akun instagram dan story whatsapp. Selain itu, mereka juga mencoba merambah e-commerce lain seperti shopee.
Baca Juga : Mahasiswa Unsoed Gelar Webinar Media Pertelevisian di Tengah Pandemi
”Untuk sekarang pembeli produk kami rata-rata kalangan teman atau kenalan kami, sehingga perlu di kembangkan lagi. Untuk aroma lemon menjadi produk yang paling laris di banding yang lain,” ujarnya.
Ampas tahu sebagai bahan dasar berasal dari Desa Kalisari, Kecamatan Cilongok sebagai salah satu sentra penghasil tahu di Banyumas. Mereka berharap dengan pemanfatan ampas tahu yang lebih beragam dapat membuka lebih banyak peluang usaha kelak.(mg02-7)