BANYUMAS-Batalyon Infanteri 405 Surya Kusuma Wangon terus memperketat protokol kesehatan di lingkungan batalyon serta melakukan tes rapid berkala untuk memastikan kondisi kesehatan para personelnya di tengah pandemi.
Komandan Yonif 405 Surya Kusuma, Letkol Inf Kresna Santy Dharma saat jumpa pers dengan awak media pekan lalu. Danyonif mengatakan pelaksanaan cek kesehatan itu meliputi tes rapid kepada para anggotanya.
“Kami laksanakan tes rapid dulu. Apabila hasilnya reaktif maka kita adakan isolasi selama 14 hari. Kita beri vitamin dan berbagai obat tradisional hingga mereka pulih. Apabila masih reaktif maka kita akan bawa ke DKT (RS Wijaya Kusuma Purwokerto, red) untuk diadakan tes swab,” katanya.
Karena banyaknya personel batalyon, maka tes rapid ini dilaksanakan berkala setiap tangga 13, 14, dan 15. Selain di Wangon, personel Yonif 405 Surya Kusuma juga berada di markas batalyon di Majenang.
(Baca Juga : Semar dan Gareng ala Anggota TNI Sosialisasi 3M )
“Untuk personel yang dari atau ke luar kota paling berkisar antara 20 prosen. Meski demikian kita tetap ketat berlakukan protokol kesehatan di lingkungan batalyon agar tidak ada penuluaran covid-19 di lingkungan prajurit,” jelasnya.
Selain cek kesehatan untuk menjaga kondisi prima prajurit, personel Yonif 405 Surya Kusuma juga mengadakan kegiatan olahraga rutin dan berbagai aktivitas untuk menjaga kesehatannya. Berbagai tugas pokok dan fungsi prajurit juga terus dilaksanakan sebagaimana biasa dengan beradaptasi dengan kondisi di tengah pandemi.
“Saat ini kami juga sedang menyiapkan kebun sayur seluas lima hektar di lahan milik batalyon dengan memberdayakan petani yang terdampak pandemi covid-19 di sini. Diharapkan dengan metode dan teknologi pertanian yang ramah lingkungan dan formula pupuk yang sudah disiapkan tim, maka akan didapatkan hasil pertanian yang tinggi,” tandas Kresna.
Melalui tim pertanian ini, kata Danyonif, petani yang menanam padi bisa memanen hingga tiga kali setahun. Sementara dengan formula pupuk organik yang ada di koperasi batalyon nantinya bisa mengembalikan kesuburan tanah kembali.
“Jadi satu kali pupuk pada awal tanam kita bisa mengembalikan kesuburan tanah seperti lima tahun sebelumnya. Melalui tim yang ada nanti kita juga siap memberikan edukasi soal teknik pertanian yang produktif. Yang penting petani di sini mau belajar bersama kita,” katanya.
Diharapkan dengan penggarapan lima hektar milik batalyon ini nantinya, petani akan lebih berdaya. Program ketahanan pangan ini menjadi bagian dari operasi TNI untuk mendidik masyarakat untuk semakin berdaya di saat pandemi mendera saat ini.
“(Pemanfaatan lahan milik batalyon) ini sesuai dengan instruksi dari panglima Kodam IV Diponegoro saat apel beberapa waktu lalu. Diharapkan dengan gerakan nyata ini, petani akan bisa lebih berdaya dan bertahan di saat pandemi,” ujarnya.(san-3).