CILACAP- Sebanyak 11.450 rumah terdampak bencana banjir di Kabupaten Cilacap, sesuai hasil pendataan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat pada Selasa (15/12).
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap, Heru Kurniawan mengatakan, total kejadian bencana banjir melada 33 desa dalam 12 kecamatan. Masing-masing Kecamatan Sidareja, Kedungreja, Bantarsari, Cipari, Gandrungmangu, Jeruklegi, Kesugihan, Wanareja, Majenang, Kampunglaut, Adipala, dan Kecamatan Patimuan.
“Sesuai pendataan kami, total rumah terdampak 11.450 KK. Total pengungsi 418 KK, 1.226 jiwa,” kata Heru Kurniawan, Selasa (15/12).
(Baca Juga: 244 Warga Cilacap Mengungsi Akibat Banjir)
Jumlah itu bertambah, ketika dibandingkan dengan hasil pendataan BPBD Cilacap hingga Senin siang. Saat itu, total rumah terdampak 2.318 KK. Adapun jumlah pengungsi 92 KK, 244 jiwa.
Namun demikian, bencana banjir pada sebagian wilayah telah surut. Heru menyebutkan, banjir yang sudah surut yakni di wilayah Kecamatan Cipari, Desa Bulaksari dan Cikendondong, Kecamatan Bantarsari, serta Desa Sawangan dan Jambusari, Kecamatan Jeruklegi.
Kejadian banjir di Desa Gombolharjo, Kecamatan Adipala, lanjut dia juga sudah surut. “Banjir di Desa Slarang Kecamatan Kesugihan ada penurunan air 5-10 sentimeter,” katanya.
(Baca Juga: Daerah Rawan Bencana di Cilacap Terus Dipantau)
Bencana banjir dan tanah longsor melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Cilacap, sejak Minggu – Senin (13-14/12). Sejauh ini, BPBD Cilacap sudah melakukan operasi tanggap darurat dan koordinasi bersama relawan dan dinas terkait untuk penanganan darurat, hingga mendistribusikan bantuan logistik.
Pihaknya juga aktif memantau perkembangan kondisi wilayah terdampak bencana banjir dan tanah longsor, juga kondisi pengungsi. (day-)