PURBALINGGA – Sebanyak 12 pondok pesantren mendapat bantuan program Coorporate Social Responsibility (CSR) dari Perum Bulog berupa beras Fortivit sebanyak 5 ton.
Bupati Dyah Hayuning Pratiwi menerima bantuan tersebut di Pendapa Dipokusumo, Jumat (20/8).
Direktur Human Capital Perum Bulog, Purnomo Sinar Hadi mengatakan, Perum Bulog memiliki produk beras hasil fortifikasi yang mampu meningkatkan stamina dan imunitas tubuh. Kandungan vitamin dalam beras Fortivit mampu meningkatkan sumber daya manusia.
(Baca Juga : Bulog Banyumas Optimalkan Pengadaan Beras Petani)
”Bantuan beras ini sebenarnya untuk daerah dengan angka stunting tinggi. Kabupaten Purbalingga memiliki angka stunting cukup tinggi pada 5 tahun lalu, tepatnya tahun 2016 di mana angka stunting Purbalingga mencapai 23 %,” kata Purnomo.
Bupati Dyah Hayuning Pratiwi mengapresiasi langkah Bulog memberikan bantuan bagi 12 pimpinan pondok berupa beras Fortivit. Ponpes merupakan salah satu yang terdampak pandemi.
(Baca Juga : Bulog Banyumas Produksi Beras Bergizi Tinggi)
”Kami berharap bantuan ini bisa bermanfaat dan menjadi keberkahan untuk kita semua. Beras fortivit ini merupakan beras yang memiliki kandungan vitamin. Sebenarnya beras ini tertuju ke daerah daerah dalam rangka penanganan stunting,” tuturnya.
Stunting merupakan permasalahan nasional dan menjadi program prioritas pemerintah pusat untuk mendapatkan penanganan oleh seluruh pemerintah kabupaten/kota di Indonesia.
Sementara itu, di Purbalingga angka stunting dalam beberapa tahun terakhir mengalami penurunan.
(Baca Juga : Bulog Berhenti Ikut Pasok Program Bansos Sembako)
”Mudah-mudahan angka stunting ini terus menurun dan kita bisa bareng-bareng mensukseskan program prioritas pemerintah pusat terkait stunting,” ungkap Tiwi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga Hanung Wikantono menjelaskan, berdasarkan data dari aplikasi Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) pengukuran sampai dengan 15 Juni 2021, jumlah bayi stunting di Kabupaten Purbalingga kini turun dan berada pada angka 14,57%.
Secara rinci, jumlah bayi ketegori pendek 5.074 anak (11,37%) dan bayi sangat pendek sejumlah 1.426 anak (3,20%).(rif-6)