PURBALINGGA– Sebanyak 171 petani di Kabupaten Purbalingga menerima paket konversi BBM ke BBG untuk mesin pompa air. Penyerahan secara simbolis dilakukan di Balai Pembenihan Dinas Pertanian di Mewek.
Kepala Dinas Pertanian Mukodam mengatakan, pendistribusian paket konversi ini merupakan program kemitraan antara Kementerian ESDM dengan Komisi 7 DPR RI.
“Kami sangat berterima kasih karena semakin banyak pihak yang memperhatikan petani. Termasuk Kementerian ESDM dan Komisi 7 DPR RI. Kami membuka sinergitas yang bertujuan untuk kesejahteraan petani di Purbalingga,” katanya.
Dia bersyukur, di tengah pandemi ini, bidang pertanian sampai sekarang masih tetap eksis. Sektor ini mengalami pertumbuhan yang positif di saat sektor yang lain terpuruk.
“Purbalingga sebenarnya mengusulkan 372 paket konversi namun yang disetujui 171 paket. Kendati demikian kami tetap berterima kasih atas adanya bantuan untuk petani ini,” katanya.
Paket konversi BBM ke BBG secara simbolis diserahkan anggota Komisi 7 DPR RI Rofik Hananto yang diwakili Ketua Fraksi PKS DPRD Purbalingga Cahyo Susilo kepada petani penerima.
Cahyo mengungkapkan rasa syukurnya karena Kabupaten Purbalingga mendapat 171 paket konversi. Dia berharap nantinya semua petani bisa mendapatkan paket ini.
“Karena paket konversi ini bisa menghemat operasional sampai 50 persen. Sehingga kalau petani memakai ini dipastikan petani uangnya tidak akan banyak keluar untuk BBM. Harapannya, keuntungan bisa meningkat dari hasil pertanian,” tuturnya.
Menurut Cahyo, petani petani yang mempunyai pompa air namun belum menggunakan gas bisa menghubungi Dinas Pertaian. Yang petani itu sudah masuk kelompok tani, mempunyai kartu tani dan tentu saja mempunya pompa air.
“Nanti petani itu akan diberi pompa baru yang memakai tabung gas. Mudah-mudahan program ini berlanjut setiap tahunnya untuk para petani di Purbalingga,” katanya.
Tony Ardi Priharjanto, Kepala Subbagian Kekayaan Negara pada Kementerian ESDM menjelaskan, teknologi ini lebih murah dan bisa menghemat hingga 50 persen. Hal ini akan berimbas pada produktivitas menjadi lebih tinggi.
“Program ini akan berkelanjutan dan diharapkan Kabupaten Purbalingga akan mendapatkan program ini lagi. Kami minta bantuan ini dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan jangan dijual,” pesannya.
Dia mempersilakan paket konversi BBM ke BBG itu bisa dipakai bersama-sama dengan petani yang belum mendapatkannya. Jika menemui kendala teknis bisa menghubungi teknisi dari Yamaha.(rif-3)