PURWOKERTO – Penyaluran tiga jenis bantuan sosial (bansos) di Kabupaten Banyumas dan daerah-daerah lain, pada tahun 2021 ini tidak berubah. Kebijakan baru hanya diberlakukan secara khusus di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).
“Tahun 2021 ini, tiga jenis bansos tetap sama seperti tahun lalu modelnya. Dua melalui penciaran tunai, satu berbentuk sembako. Kebijakan pemerintah pusat yang ketiganya dalam bentuk tunai semua itu hanya berlaku di wilayah Jabodetabek saja,” kata Kepala Bidang Kejahteraan Sosial, Penanganan fakir Miskin, Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermades) Kabupaten Banyumas, Lili Mudjianto, Kamis (7/1).
Dijelaskan, program keluarga harapan (PKH), disalurkan tunai melalui kartu kesejahteraan sosial (KKS). Kemudian bantuan sosial tunai (BST) disalurkan melalui Kantor Pos Indonesia dan sejumlah bank pemerintah.
Sedangkan penyaluran bansos sembako, juga ditransfer tunai ke rekening keluarga penerima manfaat (KPM). Namun, saat membelanjakan sembako, KKS dapat digesek melalui e-warung (agen).
(Baca Juga: Mensos: Yang Dapat PKH Itu-Itu Terus)
“Untuk penyaluran paling awal, yang PKH kita mulai hari ini (7/1-red). Untuk sembako, yang dampak Covid-19 tanggal 12 Januari, dan yang reguler tanggal 14 Januari. Sedangkan BST dimulai tanggal 9 Januari,” terangnya.
Tidak Sama
Untuk PKH, katanya, besaran nilai uang yang diterima masing-masing keluarga tidak sama. Jika dalam satu keluarga itu memenuhi semua komponen, seperti ada ibu menyusui, anak sekolah, lansia dan kriteria lainya, maka yang diterima maksimal bisa sampai Rp 700.000-Rp 900.000 lebih.
Untuk penerima, terakhir tahun lalu sekitar 97 ribu. Penerima PKH ini, juga penerima bansos sembako.
“Penyaluran tiap tiga bulan sekali, namun tetap dihitung per bulan. Untuk pemanfaatannya, nanti dikontrol oleh pendamping PKH,” kaanya.
Sedangan penerima bantuan sembako total sekitar 210 ribu KPM. Setiap KPM menerima Rp 200.000. Sedangkan BST, nilai yang diterima Rp 300.000, dan KPM yang menerima sekitar 49 ribu.
Lili mengatakan, permintaan pemerintah pusat menyalurkan bansos tiga jenis lebih awal (Januari), di antaranya untuk membantu memulihkan perekonomian di daerah.
“Ini disalurkan langsung dari awal bulan. Untuk meningkatkan ketahanan nasional, karena pasca Covid-19, perekonomian harus mulai dipulihkan. Kalau uang tidak beredar, regulasi perdagangan tidak lancar bisa berbahaya,” katanya.
Dia mencontohkan, karena ada program penyaluran sembako, maka petani tidak mengalami masa paceklik, karena hasil pertanian bisa terserap. Ada program sembako, harga menjadi stabil, sehingga inflasi secara nasional maupun di daerah bisa ditekan. (aw-2)