BANYUMAS-27 warga Desa Cibangkong, Kecamatan Pekuncen klaster yasinan yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan menjalani karantina di Baturraden kondisinya makin membaik. Selain itu ada 7 orang lagi yang menjalani karantina mandiri di rumah.
Hal itu disampaikan Kepala Desa Cibangkong, Sarwoto Aminoto usai membesuk warganya di rumah karantina Baturraden dua hari lalu. Ia bersyukur karena kondisi warga yang terkonfirmasi dan menjalani karantina terpusat di Baturraden makin membaik.
“Rata-rata memang mengalami gejala ringan ataupun tanpa gejala. Sehingga mereka kondisinya makin membaik. Semoga segera pulih dan segera dapat pulang,” jelasnya.
Sementara itu masih ada 7 orang warga yang menjalani isolasi mandiri usai salah satu warganya yang komorbid meninggal dunia dan terkonfirmasi positif Covid-19. Untuk mencukupi kebutuhan warga yang menjalani karantina atau isolasi mandiri ini pemerintah desa bersama warga turut memberikan bantuan logistik makanan.
“Jadi meski ada bantuan dari desa, itu sebagai stimulan. Jadi pemdes tetap mendorong agar warga bisa turut membantu sesama tetangganya,” ujarnya.
(Baca Juga : Satgas Covid-19 Jemput 27 Warga Jamaah Yasinan Cibangkong)
Dijemput Satgas Covid-19
Sebelumnya diberitakan sebanyak 27 warga Cibangkong terkonfirmasi positif Covid-19 usai mengikuti kegiatan yasinan di salah satu warganya yang meninggal dunia. Mereka kemudian dijemput oleh satgas Covid-19 Banyumas dan dikarantina terpusat di Baturraden sejak Rabu (30/6) malam.
Kepala Desa Cibangkong, Sarwoto Aminoto mengatakan terkait hal tersebut, pihaknya meminta warga lainya tetap tenang dan waspada. Pemerintah desa juga mendorong agar warga tetap dan semakin disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan khususnya 5 M sesuai anjuran dari pemerintah.
“Hingga hari ini (kemarin) kondisi Cibangkong masih kondusif. Kami meminta warga desa yang masih ada tetap tenang dan waspada dan selalu disiplin prokes. Bagi jamaah yasinan yang menjalani karantina semoga secepatnya pulih,” katanya.
Adapun kata Sarwoto, warga yang menjalani karantina tersebut merupakan jamaah Yasin yang hasil tes swabnya mendapatkan hasil positif. Terkait hal itulah akhirnya Satgas Penanganan Covid-19 menjemput warga untuk menjalani karantina.
“Ya semalam petugas menjemput warga kami dan membawanya ke tempat karantina di Baturraden. Kami berharap dalam karantina tersebut mereka segera pulih dan segera negatif dari Covid-19,” jelasnya.
Sarwoto menjelaskan klaster Yasinan itu terjadi setelah ada warga yang meninggal dunia bukan karena Covid-19. Warga yang meninggal tersebut awalnya tinggal di Jakarta. Namun karena meninggal bukan karena Covid-19, warga memakamkannya di Cibangkong, tempat warga yang meninggal dunia berasal.(san-3)