BANYUMAS-Sejumlah petani ikan di Kecamatan Karanglewas selama kemarau ini terus membenahi dan memperluas kolam ikan. Mereka berupaya memenuhi tingginya permintaan pasar terhadap produk ikan air tawar.
Petani ikan asal Desa Singasari, Masruri mengatakan kemarau menjadi waktu yang tepat untuk membenahi kolam budidaya. Tak heran jika, selama beberapa bulan ini terlihat banyak petani ikan beraktivitas untuk membuat hingga memperluas kolam ikan tersebut.
“Kemarau menjadi kesempatan untuk membenahi kolam. Dengan inilah, petani berusaha untuk meningkatkan produksi ikan mereka. Karena permintaan pasar untuk ikan konsumsi ataupun benih cukup besar,” jelasnya.
Petani ikan asal Singasari, Mahfudin, mencontohkan harga ikan lele konsumsi di pasaran mencapai Rp 22 ribu per kilogram. Selain itu, permintaan pasar terhadap benih lele juga makin tinggi. Hal ini mendorong petani untuk berproduksi lebih banyak lagi.
“Dipastikan ke depan harga ikan akan semakin meningkat seiring dengan tingginya permintaan pasar terhadap ikan konsumsi ini. Apalagi sekarang untuk kebutuhan kuliner permintaan ikan lele konsumsi juga sudah cukup tinggi,,” katanya.
Meski demikian, di musim kemarau ini petani ikan memang menghadapi tantangan cuaca yang seringkali tidak bersahabat. Cuaca yang membuat air terlampau dingin kerap tak mendukung perkembangan lele. Akibatnya kerap ada penyakit yang menyerang lele dumbo tersebut.
“Biasanya ada cacar dan penyakit lainnya. Makanya sebisa mungkin kita harus kondisikan air agar lebih pas dengan perkembangan ikan. Penebaran ramuan alami untuk ikan juga diperlukan,” jelasnya.
Selain lele, saat ini petani di dua desa tersebut juga masih membudidayakan gurami. Prospek ikan gurami yang tinggi di pasaran membuat mereka mempertahankan budidaya ikan gurami tersebut. Namun berbeda dengan ikan lele, pembudidaya ikan gurami kerap mengalami fluktuasi harga gurami.
Petani ikan asal Desa Singasari Kecamatan Karanglewas, Tamridi mengatakan selain gurami konsumsi, petani ikan desa setempat juga sering menjual telor gurami. Pasar telur gurami ini tidak hanya di tingkatan lokal saja, melainkan juga bisa dijual hingga luar kota Purwokerto.
“Ketika harga bagus, saya bisa menjual telur gurami mencapai 200 ribu-300 ribu butir ke pasaran. Apalagi seperti diketahui Karanglewas menjadi salah satu kecamatan penghasil bibit gurami berkualitas di Banyumas,” katanya.(K37-)